Perolehan devisa itu naik 6,25 persen dibandingkan periode sama 2009 hanya 54,9 juta dolar AS, kata Kepala Seksi Ekspor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Putu Bagiada SE di Denpasar Sabtu.
Walau perekonomian negeri adidaya itu diperkirakan tumbuh hanya 2,9 persen tahun 2010 dan pemulihan ekonomi lamban, tetapi konsumen AS masih menjadi pembeli terbesar aneka barang kerajinan masyarakat Bali.
Importir Paman Sam umumnya membeli aneka kerajinan berupa patung kayu jenis kontemporer karena harga terjangkau dan kualitas yang disuguhkan setimpal.
Pakaian jadi juga banyak dikapalkan ke negeri itu, di samping hasil perkebunan berupa vanili, sebagai bahan baku makanan ringan, serta ikan jenis tuna segar dan sudah dibekukan, memperbesar perolehan devisa dari AS.
Peranan konsumen AS dalam membeli aneka barang kerajinan dan nonmigas Bali tidak kurang dari 18 persen dari total ekspor 320,2 juta dolar periode tujuh bulan I-2010, ujar Putu Bagiada.
Pembeli aneka barang kerajinan bernilai seni buatan masyarakat Bali setelah AS adalah konsumen Jepang dengan membeli seluruhnya seharga 54 juta dolar selama Januari-Juli 2010.
Sementara Perancis menjadi pembeli terbesar ketiga dengan 30,1 juta dolar, disusul Italia yang terkenal menginginkan aneka barang seni jenis antik berada diurutan empat dengan mengeluarkan devisa 20,8 juta dolar.(*)
ANT/S006/AR09
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010