Rembang (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Resor Rembang, Jawa Tengah, Ajun Komisaris Besar Polisi Susilo Teguh Raharjo mengimbau wisatawan, pengunjung tradisi Syawalan dan larung sesaji, mewaspadai tindak kejahatan dengan cara hipnotis.
"Pelaku kejahatan dengan modus hipnotis ini akan lebih mudah menjalankan aksinya jika korban terlalu asyik dan larut dalam hiruk pikuk perayaan," katanya di Rembang, Sabtu.
Tidak hanya kejahatan dengan hipnotis saja, kata Kapolres, tindak kejahatan lainnya seperti pencopetan atau penjambretan sangat mungkin terjadi saat korban tidak dalam kewaspadaan.
"Oleh karena itu, kami imbau masyarakat agar jangan sampai menjadi korban tindak kejahatan," katanya.
Dia menambahkan, untuk menekan tindak kejahatan dalam acara larung sesaji yang akan digelar Sabtu (18/9) pihaknya meminta pengunjung tetap waspada.
"Jangan memakai perhiasan yang mencolok, jangan terlalu mudah menerima makan/minum dari orang yang belum dikenal, serta patuhi selalu tata tertib keamanan dan lalu lintas," katanya.
Kapolres menyebutkan, pengunjung perayaan Syawalan memang sudah mencapai puncaknya pada Jumat (17/9), tapi bukan berarti hari berikutnya tidak akan lebih banyak.
"Hari ini beberapa instansi libur, terutama pengunjung dari luar daerah yang memanfaatkan acara berakhir pekan. Kami berharap imbauan ini menjadi perhatian bagi semuanya," katanya.(ANT-168/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010