Bupati Batang Wihaji di Batang, Senin, mengatakan bahwa berdirinya pabrik Nestle harus direspon dengan baik oleh warga karena nantinya akan berdampak positif pada usaha peternakan sapi perah.
"Pabrik Nestle ini akan beroperasi mulai 2023 dan perusahaan akan belanja susu pada peternak sapi perah sekitar Rp4,5 miliar per hari. Oleh karena, kami akan menyiapkan dua desa sebagai lokasi percontohan peternakan sapi perah di Desa Semampir dan Pacet," katanya.
Ia mengatakan untuk merealisasikan rencana itu, Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan akan berkoordinasi dengan para calon peternak sapi yang nanti akan diberikan edukasi oleh pihak Nestle bagaimana cara beternak sapi perah untuk menghasilkan susu yang baik dan benar.
Perusahaan Nestle telah membentuk tim yang akan terjun langsung pada warga desa yang ingin menjadi peternak dengan membentuk koperasi.
Kepala Seksi Perbibitan dan Produksi Peternakan Dislutkanak Kabupaten Batang Syam Manohara mengatakan pihaknya bersama tim dari Nestle sudah melakukan survai pada peternak sapi potong untuk beralih ke sapi perah.
Mengalihkan peternak sapi potong ke sapi perah, kata dia, tidak semudah yang dibayangkan tetapi perlu upaya untuk memberikan edukasi dan pendampingan pada mereka.
"Peternak sapi potong biasanya merawat sapi hanya sebagai pekerjaan sambilan sehingga harus mengubah pola pikir untuk lebih serius lagi berpikir dalam merawat sapi perah agar hasil susu sapi masuk sesuai kriteria PT Nestle," katanya.
Ia mengatakan pemkab sudah menentukan dua desa yang akan menjadi peternakan sapi perah sesuai dengan kriteria yaitu berada pada ketinggian di atas 1.000 mdpl.
"Peternak Desa Sumampir dan Pacet Kecamatan Reban siap menjadi percontohan peternakan sapi perah karena pertimbangan selain wilayahnya berada di atas ketinggian di atas 1.000 mdpl juga mereka bersedia memberikan pakan cukup pada ternaknya," katanya.***1***
Pewarta: Kutnadi
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021