semoga masyarakat semakin merasa memiliki warisan budaya
Jakarta (ANTARA) - Arkeolog sekaligus akademisi Universitas Indonesia (UI) Dian Sulistyowati mengatakan mendorong keterlibatan masyarakat semakin besar dalam pelestarian cagar budaya akan membuat semakin tingginya semangat menjaga warisan budaya.
"Menurut saya, salah satu cara yang kita bisa lakukan dengan mengajak keterlibatan mereka dalam pelestarian itu sendiri," kata Dian ketika dihubungi oleh ANTARA dari Jakarta pada Senin.
Dian mengatakan dalam semangat Hari Purbakala ke-108 yang diperingati setiap 14 Juni, cara yang baik untuk dapat menimbulkan semangat pelestarian budaya itu adalah untuk menghilangkan jarak antara masyarakat dan budayanya.
Karena itu, pengenalan budaya lokal sangatlah penting dan ditambah lagi mendorong adanya cara masyarakat untuk berkontribusi dalam menjaga kelestarian budaya tersebut. Salah satu bentuk pengejawantahan adalah bagaimana komunitas lokal memiliki peran dalam mengenalkan situs bersejarah kepada masyarakat lain.
Selain keterlibatan pemaknaan budaya juga sangat penting dilakukan untuk menimbulkan ikatan antara masyarakat dan budaya lokalnya.
"Karena sederhananya pemilik kebudayaan tersebut adalah mereka, makna itu harus dimunculkan dari sisi mereka bukan cuma dari sisi kita sebagai peneliti, pemerintah sebagai pemegang otoritas," ujar akademisi Program Studi Arkeologi UI itu.
Baca juga: Hari Purbakala, Komunitas Malam Museum ajak lestarikan cagar budaya
Baca juga: Tim cagar budaya temukan fragmen gerabah di situs Sambimaya Indramayu
Peneliti Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Puslit Arkenas) Adhi Agus Oktaviana juga memiliki harapan yang sama dalam Hari Purbakala Nasional.
Ketika dihubungi oleh ANTARA lewat aplikasi pesan dari Jakarta, Senin, Adhi berharap masyarakat Indonesia dapat semakin memiliki rasa kepemilikan terhadap budaya warisan budaya nusantara.
"Harapannya semoga masyarakat semakin merasa memiliki warisan budaya yang ada di lingkungan sekitarnya, dengan cara lebih menghargai dan melestarikan untuk generasi penerus," demikian Adhi.
Hari Purbakala Nasional diperingati setiap 14 Juni, tanggal yang sama ketika Belanda resmi pada 1913 mendirikan Oudheidkundige Diens (Dinas Purbakala) untuk mengerjakan dua fungsi sekaligus yaitu fungsi pelestarian peninggalan purbakala dan fungsi penelitian arkeologi.
Baca juga: Hari Purbakala ke-108, akademisi UI harapkan peningkatan kolaborasi
Baca juga: Hari Purbakala ke-108 momen budaya Indonesia mendunia lewat teknologi
Baca juga: Ratusan pelajar bersihkan Candi Borobudur memperingati Hari Purbakala
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021