Jakarta (ANTARA News) - Anggota komisi III DPR RI Bambang Soesatyo mengusulkan untuk membenahi citra buruk kejaksaan agung sosok jaksa agung yang baru sebaiknya berasal dari luar institusi kejagung.

"Jadi, kalau presiden memang serius ingin membenahi kejaksaan, pilihannya adalah figur dari luar (kejagung) yang kemampuan dan integritasnya tidak perlu diragukan," kata anggota komisi III DPR Bambang Soesatyo di Jakarta, Jumat.

Menurut Bambang, jika Presiden SBY ingin melakukan pembenahan secara serius lembaga kajaksaan sebagai salah satu pilar hukum penting dalam menegakan keadilan masyarakat, maka calon Jaksa Agung dari eksternal adalah pilihan yang tepat.

Bambang menjelaskan salah satu alasan kenapa Jaksa Agung harus dari luar adalah untuk menghindari konflik kepentingan

"Selain itu untuk lepaskan hambatan psikologis serta sikap keraguan atau `ewuh pakewuh` dalam menegakan disiplin dan pembenahan kedalam atas perilaku jaksa yang tidak terpuji," kata Bambang.

Menurut Bambang sudah menjadi rahasia umum bahwa produk-produk kebijakan kejagung seringkali melukai rasa keadilan masyarakat. Bambang mencontohkan kasus jaksa Cyrus dan kasus Ayin yang melibatkan petinggi kejaksaan.

Bambang mengaku akan terus konsisten dengan pendapat figur jaksa agung baru idealnya dari luar institusi kejaksaan.

"Saya tidak akan menyebut nama siapa, tetapi di luar institusi kejaksaan ada sejumlah figur yang `kapabel` dan punya reputasi bagus untuk mengemban tugas jaksa agung," kata Bambang.

Bambang juga mengatakan kolusi di internal kejaksaan agung terkesan masih sangat kental, terutama melindungi sesama kolega yang diduga bermasalah. Bambang mencontohkan adanya respons minimalis pimpinan Kejagung atas beberapa jaksa yang diduga terlibat dalam mafia kasus gayus Tambunan.

"Bandingkan dengan Institusi Polri yang terlihat cukup lugas memproses sejumlah perwira polisi yang terlibat kasus Gayus, bahkan beberapa di antaranya menjadi tersangka dan diadili," kata Bambang dengan nada geram.

Berdasarkan fakta-fakta tersebut Bambang berpendapat figur jaksa agung baru sebaiknya dari luar. Citra para jaksa yang demikian buruknya, dan tak ada upaya sistematis untuk memulihkan citra akan bisa dikikis jika Jagung dari luar.

"Dengan figur dari luar kejagung, kita boleh berharap figur baru Jaksa agung bisa mengaktualisasikan reformasi internal, dengan memerangi budaya kolusi dan memberantas oknum jaksa yang menjadi anggota jaringan mafia hukum," kata Bambang Soesatyo.(*)
(J004/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010