Sentani (ANTARA News) - Panglima Komando Militer (Pandam) XVII Cenderawasih, Mayor Jenderal TNI Hotma Marbun, membantah keterlibatan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) pada pemilihan umum kepala daerah (pemilukada) di Kabupaten Keerom, Papua.

"Kalau ada yang mengatakan bahwa ada keterlibatan TNI pada pemilu kepala daerah (Pemilukada) kada di Keerom laporkan ke saya, tetapi harus disertai bukti dan fakta yang konkret," kata Panglima Kodam (Pangdam) XVII Cenderawasih, di Sentani, Jumat.

Kalau benar-benar ada berdasarkan bukti yang akurat, kata Hotma Marbun, maka pihaknya tidak akan segan-segan menindak anggota yang terlibat. Karena anggota TNI dilarang keras berpolitik, apalagi memberikan dukungan kepada salah satu calon pada pemilihan gubernur, walikota, bupati dan pemilu legislatif.

Untuk menghindari hal tersebut, ia mengemukakan, selalu mengingatkan anggota TNI di lingkungan Kodam XVII Cenderawasih agar tidak terjun ke dunia politik.

Pernyataan itu disampaikannya menyusul adanya dugaan yang dilontarkan tim sukses salah satu kandidat bupati dan wakil bupati Kabupaten Keerom. Dugaan keterlibatan anggota TNI untuk memenangkan salah satu kandidat dibantah keras Pangdam XVII Cenderawasih.

Ia mengatakan, kalau tuduhan tersebut tidak bisa dibuktikan, maka pihaknya akan menggugat orang atau kelompok yang menuding anggota TNI terlibat pada pemilukada di Keerom.

"Kalau tidak dapat dibuktikan maka saya akan kembali menggugat pihak yang mengeluarkan tudingan tersebut," ujarnya.
(T.KR-HLM/K006/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010