"Mereka diberangkatkan dari Bandara Mutiara Palu menuju Bandara Sultan Hasanuddin Makassar menggunakan penerbangan Lion Air, Jumat, pukul 07.00 Wita," kata Pelaksana Harian (Plh) Kepala Kantor Imigrasi Palu, Irwan Tangge.
Semula mereka dijadwalkan diberangkatkan Kamis (16/9), tetapi tiket semua maskapai penerbangan sudah habis.
"Mereka baru bisa diberangkatkan pada hari ini," ujarnya.
Ia mengatakan, para imigran gelap itu dikawal sejumlah petugas Imigrasi dan juga Polda Sulawesi Tengah dipimpin Kepala Ruang Detensi (Rudensi) Imigrasi Palu Yusuf Sadu didaqmpingi dua staf International Organization for Migration (IOM) Makassar.
Menurut dia, setibanya di Makassar, imigran gelap tersebut akan dikarantina sementara di Rumah Detensi Imigrasi (Rudemin) Kantor Imigrasi di Kabupaten Gowa.
Ia mengatakan, IOM yang menfasilitasi seluruh biaya tiket pesawat. "IOM yang menanggulangi biaya perjalanan para imigran, termasuk sejumlah petugas Imigrasi dan polisi yang mengawal mereka," kata Tangge.
Sementara itu, ke-13 imigran gelap lainnya yang melarikan diri dari , dan sedang dalam pengejaran petugas.
Para imigran gelap Afghanistan itu ditangkap petugas Polda Sulteng di dua tempat yang berbeda di Kota Palu. Tujuh di antaranya ditangkap saat baru turun dari pesawat Batavia Air di Bandara Mutiara Palu pada 13 September 2010.
Sedangkan 12 imigran gelap lainnya ditangkap petugas di sebuah rumah kontrakan di Jln Tanjung Angin, Kecamatan Palu Selatan pada hari dan tanggal yang sama.
(T.BK03/R007/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010