Maemunah salah seorang pedagang daging ayam ras di pasar kota Indramayu, kepada wartawan di Indramayu, Jum`at, mengatakan, harga daging ayam berangsur turun dibandingkan menjelang Lebaran Idul Fitri, sementara permintaan konsumen menurun.
"Harga daging ayam ras Rp27 ribu per kilogram, sebelumnya mencapai Rp32 ribu per kilogram, pasokan daging ayam ras dari sejumlah agen masih lancar," katanya.
Yoyoh pembeli daging ayam di pasar Indramayu kota mengaku, harga daging ayam ras berangsur turun, sebelum Lebaran Rp32 ribu per kilogram sekarang hanya Rp27 ribu per kilogram, dua hari setelah Lebaran Idul Fitri 1431 Hijriyah harga masih tetap tinggi.
"Dirinya berharap harga daging ayam kembali normal Rp20 ribu per kilogram, supaya masyarakat berpenghasilan rendah dapat menikmati daging ayam ras tersebut," katanya.
Dia menambahkan, daging ayam ras cukup digemari masyarakat karena selain pengolahannya mudah dan sederhana, harganya juga lebih murah dibanding dengan harga daging lainnya. Harga daging ayam mulai naik dirasakan sejak sebelum bulan Ramadan dan masyarakat mengharapkan daging ayam ras kemabli normal seperti seblumnya, katanya.
Dengan normalnnya kembali harga daging ayam tersebut dapat dinikmati masyarakat golongan ekonomi bawah, katanya menambahkan.
Sementara Uda salah seorang pemilik warung nasi padang mengaku, harga daging ayam masih tetap tinggi, meski sudah berangsur turun dibandingkan sebelum Lebaran Idul Fitri 1431 Hijriyah.
"Kebutuhan daging ayam ras cukup tinggi karena masakan berbahan daging ayam cukup diminati oleh pelanggannya, selain itu pengolahan gampang bisa dimasak ayam balado, ayam bakar, ayam goreng bumbu cabai hijau," katanya.
Dia menambahkan, meski harga daging ayam ras tinggi terpakas membelinya karena banyak permintaan dari pelanggan, dirinya berharap harga daging ayam kurang dari Rp20 per kilogram, supaya terjangkau oleh semua kalangan masyarakat.
Yuli distributor daging ayam ras asal Kabupaten Cirebun menuturkan, harga daging ayam melonjak akibat mahalnya biaya pemeliharaan ayam ras tersebut. Mulai dari harga bibit hingga pakan ternak cukup tinggi. (ANT-061/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010