"Saya terpaksa menghentikan laju kendaraan karena terhalang kabut tebal," kata Karlino (39), pengendara asal Pulau Jawa, di Belalau, Jumat dini hari.
Karlino dan pemudik berkendara roda empat lainnya memilih menepi sambil menunggu menipisnya kabut. Pasalnya, dengan jarak pandang kurang lebih 30 sentimeter, dia khawatir mengalami kecelakaan.
Apalagi, lanjut dia, jalur itu terdapat sejumlah titik longsor dan jalannya berliku-liku.
Namun, tidak semua pengendara pada H+6 Lebaran menghentikan kendaraannya di tepi jalan. Sebagian dari mereka ada yang nekat menerobos kabut sepanjang jalur lintas barat, mulai Kecamatan Sekincau hingga Kecamatan Batu Brak, Lampung Barat, meski dengan kecepatan rendah.
Tidak hanya di jalur Bukit Kemuning dan Kota Liwa saja, jalur lintas barat Liwa Krui juga berkabut. Bahkan, beberapa kendaraan terlihat berhenti di Kota Liwa hingga kabut tersebut berlalu.
Sementara itu, Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor (Polres) Lampung Barat, Iptu Surono, mengatakan kabut menjadi langganan jalur lintas barat.
Dia mengimbau pengguna jalan berhati-hati saat melintasi jalur tersebut, terutama saat berkabut. Pasalnya, di jalur itu minim rambu dan terdapat kerusakan jalan di sejumlah titik.
Di sisi lain, dia juga meminta pengendara memeriksa kondisi kendaran saat melintas di jalur itu sehingga terhindar dari kecelakaan. (ANT-049*D007/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010