Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Wahyu Utomo menyatakan pemulihan Wilayah Timur Indonesia berkontribusi dalam mendorong perbaikan pertumbuhan ekonomi nasional.
Wahyu menyebutkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mengalami kontraksi sebesar 2,07 persen pada 2020 terdapat kontribusi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dari wilayah Sulawesi serta Maluku-Papua masing-masing mencapai 6,52 persen dan 2,44 persen.
“Indikator-indikator pertumbuhan ekonomi yang terus membaik seyogyanya terus dijaga dengan peran serta aktif dari semua pihak, khususnya pemerintah daerah,” katanya di Jakarta, Minggu.
Indonesia telah mengalami perbaikan yang dapat dilihat melalui beberapa indikator utama perekonomian seperti Indeks Keyakinan Konsumen (IKK), konsumsi listrik rumah tangga, penjualan ritel, dan penjualan kendaraan bermotor.
Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) Triwulan I-2021 mengalami surplus sebesar 4,1 miliar dolar AS setelah mengalami defisit pada triwulan sebelumnya.
Sementara, Neraca Perdagangan Indonesia pada April 2021 mencatatkan surplus sebesar 2,19 miliar dolar AS dan ini merupakan surplus selama 12 bulan berturut-turut.
Wahyu menuturkan beberapa upaya yang dilakukan pemerintah untuk menangani pandemi COVID-19 melingkupi intensifikasi program vaksinasi, peningkatan kapasitas fasilitas kesehatan, dan memberikan bantuan sosial.
Upaya-upaya pemulihan ekonomi juga dilakukan 0emerintah terhadap empat faktor utama yakni dengan meningkatkan daya beli dan konsumsi rumah tangga melalui penguatan program bantuan sosial dan percepatan program vaksinasi.
Kemudian melakukan reformasi struktural melalui Undang-Undang No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dan regulasi turunannya untuk meningkatkan investasi serta percepatan pembangunan infrastruktur melalui Proyek Strategis Nasional (PSN).
Selanjutnya, mendorong realisasi pengeluaran pemerintah untuk mengungkit percepatan pemulihan dan transformasi ekonomi dan meningkatkan aktivitas ekspor.
“Potensi yang dimiliki oleh masing-masing daerah di Pulau Sulawesi, Maluku, Papua dan wilayah timur Indonesia lainnya seharusnya bisa lebih dioptimalkan untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.
Di sisi lain, menurut Wahyu adanya keterbatasan anggaran dan potensi kebencanaan di wilayah timur Indonesia menjadi suatu tantangan tersendiri dalam upaya percepatan pemulihan ekonomi Indonesia.
Meski demikian, ia memastikan pemerintah telah menyediakan alternatif-alternatif skema pembiayaan untuk pembangunan yang beberapa di antaranya sedang disusun payung hukumnya.
Selain itu, pemerintah juga melakukan optimalisasi pemanfaatan aset melalui hak pengelolaan aset terbatas, land value capture, dan Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
“Instrumen-instrumen kebijakan dan regulasi, serta potensi-potensi daerah dan komitmen kuat dari pemerintah pusat dan daerah diharapkan dapat segera mempercepat pemulihan perekonomian,” tegasnya.
Baca juga: Menko Airlangga yakin ekonomi tumbuh 7-8 persen pada kuartal II
Baca juga: Dongkrak pertumbuhan, Menkeu targetkan konsumsi 2022 capai 5,3 persen
Baca juga: Ekonomi pulih, pemerintah hentikan stimulus listrik mulai Juli
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021