Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Provinsi Jawa Timur, Soekarwo, menyampaikan keinginannya untuk membuka jalur distribusi ekspor langsung dari Jawa Timur ke Swiss, atau tidak lagi melalui Singapura yang dilakukan pengekspor selama ini.
Hal itu disampaikan Gubernur Jatim pada kesempatan "Working Breakfast" dengan Duta Besar Djoko Susilo di Wisma Duta Besar RI di Gumligen, Swiss, Kamis.
Dalam keterangan pers, KBRI Swiss menyebutkan Dr. Soekarwo juga menyampaikan harapannya untuk dapat belajar dari Swiss, terutama di bidang pengelolaan usaha kecil menengah (UKM).
Lawatan Gubernur Jatim ke Swiss yang didampingi Ketua DPRD Provinsi Jatim Imam Sunardhi, Ketua Kadin Provinsi Jatim La Nyala Mataliti, dan sejumlah pejabat terkait.
Kunjungan pejabat dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur selama dua hari, 15 dan 16 September 2010, bertujuan untuk mempromosikan perdagangan dan investasi sekaligus potensi pariwisata provinsi itu.
Dalam acara Business Luncheon yang berlangsung di Hotel Marriott Zurich, Gubernur Jatim mempresentasikan potensi Provinsi Jatim di hadapan sekitar 40 pengusaha Swiss, yang beberapa di antaranya ikut dalam kunjungan kenegaraan Presiden Swiss Doris Leuthard ke Jakarta dan Surabaya, Juli lalu.
Lebih lanjut Gubernur Jatim mengimbau para pengusaha Swiss untuk menanamkan modalnya di Jatim yang mempunyai banyak potensi daerah yang masih dapat dikembangkan, khususnya di bidang infrastruktur, pertanian, dan pariwisata.
Para pengusaha Swiss nampak sangat antusias akan presentasi yang disampaikan oleh Gubernur Jatim. Beberapa pengusaha menyatakan akan berkunjung ke Jatim dalam rangka penjajagan penanaman modal dan peningkatan perdagangan.
Pada pertemuan tersebut juga telah dihasilkan kesepakatan kerja sama antara Kadin Jatim dan Swiss-Asian Chamber of Commerce (SACC), yang ditandatangani oleh Ketua Kadin Jatim La Nyala Mataliti dan Presiden SACC Urs Lustenberger.
Sebelumnya, Gubernur Jatim berkesempatan mengadakan kunjungan ke Kantor Pusat Holcim di Zurich.
Selesai "Working Breakfast" di Wisma Duta, Gubernur Jatim dan rombongan mengunjungi Nestle Research Center di Lausanne, Swiss.
Kunjungan tersebut dimaksudkan sebagai upaya alih teknologi di bidang peternakan sapi.
Gubernur Jatim bertekad untuk menghasilkan produk susu yang berkualitas utama agar dapat memenuhi persyaratan Nestle.
Kunjungan tersebut mendapat sambutan dari Pierre Schaufelberger, Vice President Regional Management Zone Asia-Oceania-Africa Nestle SA.
Hingga saat ini, Nestle telah memperluas peternakannya sampai ke Kejayan, Malang.
Semenjak Dubes Djoko Susilo mengemban tugas di Swiss, Maret lalu, Dr. Soekarwo merupakan gubernur yang pertama datang untuk berpromosi di Swiss.
Lawatan Gubernur Jatim ke Swiss merupakan contoh bagi provinsi lain yang ingin belajar sekaligus mempromosikan potensi daerahnya di Swiss.
Menurut peringkat World Economic Forum (WEF) 2010-2011, Swiss merupakan negara nomor satu dunia yang paling kompetitif.
Untuk itu, Swiss pantas untuk dijadikan mitra kerja, khususnya di bidang ekonomi.
Duta Besar Djoko Susilo berharap agar provinsi lain di Indonesia dapat secara proaktif mempromosikan potensi daerahnya di Swiss, sebagaimana yang dilakukan Gubernur Jatim. (ZG/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010