Surabaya (ANTARA News) - Aksi kejahatan yang terjadi di Surabaya selama Ramadhan, waktunya didominasi ketika warga sedang melaksanakan shalat tarawih. Berdasarkan catatan kepolisian dari hasil analisa dan evaluasi (anev) indeks kriminalitas Polrestabes Surabaya, Kamis, para penjahat memanfaatkan kekosongan rumah dan sepinya permukiman antara rentang waktu pukul 18.00 hingga 21.00 WIB.

"Kami mencatat aksi kejahatan yang terjadi antara Maghrib hingga selesainya sholat tarawih sebanyak 14 kali, sedang sisanya rata - rata terjadi pada siang hari," ujar Kabag Humas Polrestabes Surabaya, Komisaris Polisi Wiwik Setyaningsih.

Ia mengemukakan, aksi kejahatan dalam waktu tarawih antara lain pencurian dengan pemberatan dengan modus masuk atau membobol rumah, dan pencurian kendaraan bermotor dengan modus mengambil motor yang terparkir di teras atau di depan rumah.

"Saat itu rumah dalam keadaan kosong karena pemilik rumah pergi ke masjid untuk beribadah. Melihat rumah kosong, pelaku dengan leluasa bisa masuk, meski harus menjebol atap," tukas dia.

Masih berdasarkan hasil anev, sebanyak 33 kasus tindak kejahatan terjadi di lingkungan permukiman. Selain pencurian dengan pemberatan, beberapa kasus lainnya yang terjadi antara lain pencurian kendaraan bermotor, pembunuhan, kebakaran dan perkosaan.

"Modus kasus di kawasan permukiman mayoritas dengan cara perusakan dan perampasan. Hanya yang ironis, kasus perkosaan selama Ramadhan terjadi empat kali dan mayoritas dilakukan pada siang hari," jelasnya.

Dibanding tahun lalu, tindak kejahatan yang terjadi di Kota Pahlawan ini menurun drastis. Di tahun 2010 ini, tercatat ada 57 kasus kejadian, sedangkan pada 2009 lalu, kasus kriminal yang terjadi mencapai 352 kasus.

Kasus tertinggi tahun lalu didominasi oleh pencurian dengan pemberatan sebanyak 121 kali. Kemudian pencurian kendaraan bermotor mencapai 92 kasus dan diikuti sebanyak 62 kasus pencurian dengan kekerasan.

"Yang pasti, di antara indikator penurunan angka kriminalitas tahun ini dibanding 2009 lalu sangat dipengaruhi oleh meningkatnya cipta kondisi di lingkungan masyarakat. Terutama cipta kondisi di jalan raya dengan patroli polisi bersama masyarakat di setiap perkampungan," ungkap Wiwik.(*)

(ANT-165/I007/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010