Palu (ANTARA News) - Seorang imigran gelap berkebangsaan Afghanistan yang menjadi tahanan Imigrasi Palu di Sulawesi Tengah, melarikan diri dan kini dalam pengejaran petugas.
Kepala Ruang Detensi (Rudensi) Kantor Imigrasi Palu Yusuf Sadu, Kamis malam mengatakan, imigran gelap yang melarikan diri dari ruang tahanan itu bernama Basri Ahmad (18).
Ahmad melarikan diri pada pukul 13.30 Wita saat bersama 16 imigran lainnya ditampung di aula Kantor Imigrasi di bilangan Jalan RA Kartini, Kecamatan Palu Selatan.
"Ya ini termasuk kelalaian dari petugas kami yang tidak ketat mengawasi mereka," katanya.
Padahal, kata dia, para imigran gelap tersebut sudah siap-siap untuk diberangkatkan ke Makassar. "Tetapi, saat perwakilan International Organitation for Migration (IOM) sedang sibuk mengurus tiket mereka, Ahmad malah kabur," katanya.
Menurut Sadu, kemungkinan imigran tersebut mengalami stres berat karena sudah empat hari ditahan Imigrasi, sehingga ia melarikan diri.
Sesuai rencana, imigran gelap asal Afghanistan itu akan diberangkatkan hari ini juga ke Makassar, namun batal karena tiket semua maskapai penerbangan untuk pemberangkatan Kamis sudah habis terjual.
Memang beberapa hari terakhir dan ke depan ini bertepatan musim arus balik lebaran. "Jadi penumpang cukup padat," ujarnya.
Sadu menambahkan, para imigran gelap yang tujuan utama sebenarnya akan memint suaka di negara Australia itu dipastikan baru akan diberangkatkan dengan pesawat Lion Air pada Jumat (17/9) pagi.
"Tiket sudah ada. Besok pukul 07.00 Wita mereka sudah akan diterbangkan ke Makassar, dan dikawal sejumlah petugas dari Imigrasi Palu dan juga Polda Sulteng," kata dia.
Setibanya di Makassar, mereka langsung dikarantinakan di Rumah Detensi (Rudemin) Imigrasi di ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) itu.
Seluruh biaya perjalanan mereka, termasuk beberapa petugas Imigrasi dan Polda Sulteng yang mengawal para imigran gelap ditanggung semuanya oleh perwakilan IOM di Makassar.
Hingga malam ini, para imigran gelap diinapkan di aula Kantor Imigrasi Palu.
Semula, aparat intel Polda Sulteng menangkap 29 imigran gelap Afghanistan di dua lokasi terpisah pada 13 September 2010. Tujuh di antaranya ditangkap saat turun dari pesawat Batavia dari Jakarta menuju Bandara Mutiara Palu.
Sementara 12 imigran lainnya ditangkap petugas di sebuah rumah milik warga Palu yang terletak di bilangan Jln Tanjung Angin, Kecamatan Palu Selatan pada tanggal yang sama.
Namun 13 dari 29 imigran gelap itu berhasil, termasuk seorang di antaranya bernama Basri Ahmad baru melarikan diri tadi siang. Hingga berita ini diturunkan, petugas Imigrasi dan polisi masih terus memburu para imigran gelap yang kabur tersebut.(*)
(T.BKO3/P004/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010