Tasikmalaya (ANTARA News) - Sebagian pelajar usia remaja di Kota Tasikmalaya terjerat jadi Pekerja Seks Komersial (PSK), salah satu faktornya akibat perilaku hidup yang glamour, kata Kepala Program Mitra Citra Remaja Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia, Tasikmalaya, Iwan Riswan.

"Hasil survei, salah satu faktor penyebabnya tren gaya hidup yang glamour," katanya kepada wartawan di Tasikmalaya, Jabar, Kamis.

Selain faktor itu, kata Iwan, antara lain masalah keluarga, serta ekonomi yang menempati urutan pertama penyebab terjerumusnya pelajar di Tasikmalaya berani menjual dirinya.

Bahkan terjerumusnya pelajar terlibat dalam praktek prostitusi, kata Iwan, biasanya berawal dari pacaran yang berujung melakukan hubungan intim.

"Biasanya ketika pacaran sudah mulai mencoba-coba, hingga akhirnya seperti itu," kata Iwan.

Permasalahan sosial yang menimpa kalangan remaja di Tasikmalaya itu, Iwan khawatir meningkatnya angka penyebaran HIV/AIDS, akibat perilaku seks bebas.

Ia menjelaskan kalangan wanita usia remaja yang masih berstatus pelajar tercatat sekitar 100 orang dari 600 orang wanita yang terlibat dalam praktek prostitusi.

Upaya meningkatkan kesadaran remaja terhadap ancaman bahaya AIDS/HIV, kata Iwan pihaknya terus melakukan pencegahan dengan mensosialisasikannya kesetiap tempat yang disinyalir dijadikan praktek prostitusi di Tasikmalaya.

"Sosialisasi kesehatan reproduksi, terus kami gelar untuk menekan angka penyebaran HIV AIDS," katanya.(*)

(U.KR-FPM/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010