Jakarta (ANTARA News) - Calon Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Busyro Muqoddas menegaskan, pembenahan sistemik dalam upaya pemberantasan korupsi dipandang perlu dilakukan sehingga lembaga penegak hukum dapat bekerja sama untuk mengoptimalkan pemberantasan kejahatan tersebut.

Hal tersebut disampaikannya usai bersama calon lain Ketua KPK, Bambang Widjojanto, bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden Jakarta, Kamis siang.

Busyro mengatakan, ingin mendorong reformasi secara sistemik sehingga KPK bersama-sama aparat penegak hukum lainnya dapat lebih menjalin komunikasi dan bersinergi dalam menjalankan tugasnya memerangi kejahatan korupsi.

"Sistem penegakan hukum itu KPK tidak sendiri, ia harus dengan kepolisian bersinergi, Kejaksaan, BPK dan BPKP juga dengan inspektorat jenderal. Dengan unsur-unsur lain civil society termasuk pers," katanya.

Ketika ditanya pers mengenai agenda pembicaraan dengan Presiden Yudhoyono, Busyro mengatakan, Kepala Negara memberikan harapannya bahwa pemberantasan korupsi harus dimulai dari diri sendiri dan meminta agar keduanya mampu menjaga diri, sedikit bicara banyak bekerja dan jangan memiliki konflik kepentingan.

"Kami datang dengan leluasa tidak ada beban. Tidak perlu khawatir sama sekali, tidak ada titipan dari siapa pun juga," kata Busyro.

Mengenai adanya desakan agar kasus Century dituntaskan, Busyro mengatakan, memahami hal tersebut, namun belum bisa mengatakan secara panjang lebar apakah penyelesaian Century dan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) akan menjadi target utama bila terpilih menjadi Ketua KPK.

Demikian juga mengenai kontroversi masa jabatan antara satu tahun atau empat tahun, Busyro mengatakanhal tersebut diserahkan ke DPR.

"Satu atau empat terserah DPR. Kalau cuma satu tahun kita kerjakan semaksimal mungkin tapi hasilnya pasti beda dengan empat tahun," katanya.
(T.P008*F008/Z002/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010