Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop & UKM), Syarief Hasan, mengungkapkan bahwa kredit bermasalah (NPL) kredit usaha rakyat (KUR) mencapai 5,6 persen.
"NPL sektor KUR ada yang tinggi, ada yang rendah, tapi secara rata-rata NPL gross mencapai 5,6 persen," katanya seusai penandatanganan Adendum III Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) KUR di Kantor Menko Perekonomian Jakarta, Kamis.
Menkop menilai, debitur pengusaha mikro dan kecil saat ini koperatif sehingga NPL sektor KUR akan terkendali.
"Pengusaha mikro dan kecil yang menerima KUR secara umum adalah debitur yang memiliki loyalitas dan disiplin," kata Menkop.
Per 31 Agustus 2010, NPL KUR BNI mencapai 4,48 persen dari "outstanding" KUR sebesar Rp0,86 triliun, Bank BRI (KUR Ritel) sebesar 6,09 persen dari Rp2,87 triliun, BRI (KUR Mikro) 3,47 persen dari Rp3,62 triliun.
Selain itu Bank Mandiri 1,72 persen dari Rp0,96 triliun, Bank BTN 13,12 persen dari Rp0,34 triliun, Bank Bukopin 10,46 persen dari Rp0,37 triliun, dan Bank Syariah Mandiri 4,84 persen dari Rp0,43 triliun. Di luar itu terdapat sejumlah BPD yang juga menyalurkan KUR.
Sementara itu Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Budi Rochadi menyebutkan bahwa NPL KUR cenderung turun dari waktu ke waktu.
"Angka NPL semakin turun pada Mei sebesar 6,03 persen, sekarang ini mencapai 4,92 persen," kata Budi.
Menurut dia, angka tersebut masih aman karena masih di bawah batas maksimal 5,0 persen seperti ketentuan BI.
Sementara itu Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, penyaluran KUR ke sektor hulu seperti pertanian, perkebunan, dan perikanan baru mencapai 16 persen dari target 25 persen selama 2010.
"Pemerintah mengupayakan 25 persen dari target KUR Rp13,1 triliun disalurkan ke sektor hulu. Hingga kuartal II 2010 mencapai sekitar 16 persen," katanya.
Menurut Hatta, penetapan target penyaluran KUR sebesar 25 persen ke sektor hulu merupakan upaya untuk meningkatkan akses pembiayaan kepada usaha mikro dan kecil.
"Upaya peningkatan pengusaha mikro dan kecil meliputi tiga upaya yaitu peningkatan `capacity building`, peningkatan akses `market`, dan akses pembiayaan," kata Hatta.
Ia menyebutkan, dari target Rp13,1 triliun yang ditetapkan pemerintah, hingga saat ini penyaluran KUR sudah mencapai Rp7,65 triliun atau 58,3 persen.
"Itu perhitungan mulai Maret-April, sehingga kami optimistis penyaluran selama 2010 akan melampaui Rp13,1 triliun," katanya.
(T.A039*S034*E014/A023/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010