Padatnya kendaraan dari arah Kabupaten Cirebon menuju Kabupaten Indramayu Rabu sore terus meningkat setelah hujan deras yang mengguyur kawasan pantura mulai reda, di sejumlah SPBU dan warung dadakan pemudik menunda perjalanan untuk beristirahat.
Sementara itu arus balik dari perbatasan Cirebon Indramayu mulai dini hari terus meningkat, sempat terjadi kemacetan di setiap persimpangan jalan seperti pertigaan Celeng, tikungan Larangan, daerah Jangga, hingga pasar tradisional Eretan.
Muryanto salah seorang pemudik di Patrol Indramayu menuturkan, kepadatan kendaraan dari keluar pintu tol Palimanan Cirebon sudah padat, bahkan sempat terjadi kemacetan yang cukup panjang akibat pertemuan jalan pengguna tol dengan kendaraan arah luar tol.
"Padatnya kendaraan dari Jatibarang hingga pertigaan Lohbener terjadi kepadatan kembali di persimpangan Kecamatan Sukra, meski petugas setempat berusaha mengurai kemacetan namun jumlah kendaraan yang melonjak membuat mereka kesulitan,"katanya.
Dia menambahkan, memasuki lima hari setelah Lebaran Idul Fitri arus balik di daerah pantura Indramayu masih tetap ramai, sehingga kemacetan tidak bisa dihindari, padahal biasanya perjalanan malam jarang macet.
Dikatakannya, waktu perjalanan dari Kabupaten Purbalingga hingga di daerah Patrol Indramayu sudah 12 jam masih diperbatasan Indramayu Subang,padahal hari biasa Jakarta Purbalingga paling hanya delapan jam, dengan menggunakan kendaraan pribadi.
Sementara itu Kadar salah seorang petugas Pos Pam Lebaran di perbatasan Indramayu dengan Kabupaten Subang mengaku, jumlah kendaraan arus balik terus meningkat, malam hari kendaraan roda empat cukup tinggi dibandingkan sepeda motor.
"Pemudik sepeda motor terlihat mendominasi jalur pantura Kabupaten Indramayu pada siang hari, meski pada Rabu kemarin diguyur hujan deras tidak menyurutkan mereka untuk kembali ke Jakarta,"katanya.
Arus balik yang terjadi di jalur pantura Kabupaten Indramayu menjelang subuh semakin meningkat, terutama mereka pemudik kendaraan roda dua, sementara itu cuaca di pantura berawan sehingga berpotensi hujan deras. (ANT/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010