Situbondo (ANTARA News) - Jajaran Kepolisian Resort (Polres) Situbondo, Jawa Timur, Rabu malam, masih memeriksa intensif seorang pemuda yang sempat mengancam akan meledakkan bom rakitan di sebuah lokalisasi di wilayah Situbondo.

"Hingga kini kami masih memeriksa intensif pemuda itu. Namun sampai saat ini kami belum menemukan adanya kebenaran ancaman pemuda tersebut," ungkap Kapolres Situbondo, AKBP Imam Thobroni kepada ANTARA, Rabu.

Menurut Imam Thobroni, pemuda bernama Abu Walid, warga Cerme Bondowoso itu ditangkap petugas di sebuah wisma di kawasan lokalisasi Gunung Sampan, Rabu siang.

Selain menahan pemuda yang mengaku mampu merakit bom dari hasil belajarnya di internet, polisi juga menyita sebuah tulisan Arab yang terkait dengan kegiatan Jihad, sebuah tasbih dan sebotol minyak.

Ulah pemuda yang mengaku lulusan sebuah pesantren itu sebelumnya sempat menggegerkan warga Situbondo, Jawa Timur karena pemuda tersebut sempat diisukan sebagai salah satu anggota teroris yang akan meledakkan lokalisasi Gunung Sampan.

Namun setelah dilakukan penyisiran ke sejumlah lokasi yang disebut-sebutnya sebagai tempat penyimpanan bom hasil rakitannya, polisi tidak menemukan adanya bom rakitan yang direncanakan untuk meledakkan lokalisasi tersebut.

Penangkapan terhadap Abu Walid sendiri bermula dari informasi yang diterima petugas dari salah seorang wanita penghuni lokalisasi Gunung Sampan yang menerima ancaman dari pelaku yang akan meledakkan bom di tempat tinggalnya.

Karena ketakutan, wanita itu kemudian memberitahukan rencana pelaku kepada petugas Polres Situbondo yang langsung menerjunkan tim untuk membekuk pelaku tersebut. Dengan bersenjatakan lengkap, petugas akhirnya berhasil meringkus pelaku tanpa adanya perlawanan.

Dihadapan penyidik, pelaku membenarkan rencananya yang akan meledakkan lokalisasi Gunung Sampan itu dengan bom rakitan yang telah disiapkan sebelumnya. Bahkan, pelaku juga tidak canggung mengakui bila kemampuannya merakit bom tersebut berasal dari belajar melalui internet.

Karena meyakinkan apa yang disampaikan pemuda itu, polisipun mencoba melakukan pencarian bom di sungai yang tidak jauh dari lokalisasi tersebut. Namun polisi tidak menemukan apapun sepertin yang disampaikan pemuda itu.

Begitu pula ketika polisi melakukan penyisiran ke beberapa tempat yang disebutkan pelaku untuk menyimpan bahan peledak, petugas juga tidak menemukan barang bukti apapun.

Petugas akhirnya menggelandang pelaku ke Mapolres Situbondo guna penyelidikan lebih lanjut apakah pemuda itu terkait dengan anggota jaringan teroris atau tidak.

"Untuk itu kami belum menyimpulkan apakah pelaku sebagai salah satu anggota teroris," papar Kapolres.

Bahkan untuk mengetahui lebih pasti motif pengakuan pemuda yang bisa merakit bom itu, jajaran Polres Situbondo juga akan berkoordinasi dengan Densus 88.(*)
(ANT/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010