Jakarta (ANTARA News) - Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati mengatakan laju inflasi pada September masih terkendali, walau ada tren setelah Lebaran harga-harga komoditas pangan meningkat.

"Belum bisa prediksi, mudah-mudahan (inflasi) terkendali. Memang (yang mempengaruhi) cuma harga komoditas pangan saja kan, beras ya karena suplainya, juga iklim. Logikanya kalau habis lebaran pasti mahal," ujarnya saat ditemui di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan inflasi tidak akan meningkat tinggi apabila faktor-faktor penyebabnya seperti harga komoditas pangan yang meningkat, dapat terjaga dengan stok dan pasokan cukup.

"Yang penting pasokan cukup, stok (juga) cukup," ujar Anny.

Ia memprediksi secara "year on year` laju inflasi masih tinggi, karena pada September tahun lalu, angka inflasi juga meningkat tinggi. Namun, ada kecenderungan inflasi rendah karena inflasi Agustus rendah dibandingkan Juli.

"YoY pasti tinggi karena hitungnya berarti September tahun lalu. Itu kan pasti tinggi, September-Oktober dan November tahun lalu. Pas lebaran itu plus sekarang. Jadi ya pasti. Tapi inflasi Agustus masih rendah dibandingkan Juli," ujarnya.

Ia mengatakan, walau laju inflasi hingga Agustus telah mencapai 4,82 persen namun pemerintah tetap menargetkan laju inflasi mencapai angka lima plus minus satu.

"Ada yang disebut target inflasi itu lima plus minus satu dengan keperluan untuk hitung postur APBN. Postur APBN itu kan harus dihitung dengan menggunakan estimasi angka `point estimate`. Maka 5,3 persen yang dipakai, tapi target inflasinya di PMK yang kita bahas bersama BI pada lima plus minus satu," ujar Anny yang juga masih menjabat sebagai Dirjen Anggaran.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) menilai puncak inflasi telah terlampaui dengan angka pada Agustus 2010 yang mencapai 0,76 persen lebih rendah dibanding Juli yang melampaui satu persen.

"Puncaknya kalau dari waktu ke waktu itu terjadi menjelang lebaran," kata Deputi Bidang Statistik BPS, Subagio Dwijosumono.

Subagio menambahkan biasanya sesudah Lebaran, harga barang-barang relatif mengalami penurunan.

"Kalau tiga minggu ke depan (September) turun banyak dan mampu melawan yang satu minggu (menjelang Lebaran) bisa terjadi deflasi," ujarnya.

BPS mencatat laju inflasi tahun kalender (Januari-Agustus) 2010 mencapai 4,82 persen dan laju inflasi year on year (Agustus 2010 terhadap Agustus 2009) sebesar 6,44 persen.(*)

(T.S034/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010