ekonomi Indonesia dan global juga sudah dalam posisi yang membaik di kuartal pertama

Jakarta (ANTARA) - Program vaksinasi COVID-19 secara masif diberbagai daerah di Indonesia mendorong optimisme bagi sektor usaha bahkan beberapa perusahaan berbasis digital telah menyusun strategi untuk melakukan ekspansi.

"Prospeknya saat ini bagus sekali, pertumbuhan ekonomi Indonesia dan global juga sudah dalam posisi yang membaik di kuartal pertama. Terlihat beberapa indikator ekonomi sudah mulai pulih seperti angka Consumer Confidence Index sudah berada di atas 100. Ini menandakan sudah adanya geliat untuk produksi lagi,” jelas kata konsultan bisnis Fendy Susianto yang juga CEO Finvesol Consulting dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Ia menyebut, beberapa perusahaan digital saat ini sudah melakukan strategi baru dalam bisnisnya.

Kondisi demikian juga erat kaitannya dengan perkembangan transformasi digital dalam kehidupan sehari-hari yang dapat membuka kesempatan perusahaan dalam meraup pendapatan, kata Fendy.

Baca juga: Survei sebut institusi bisnis dipercaya dalam pemulihan pandemi

Kondisi demikian diperkuat data ekonomi, Bank Indonesia (BI) melaporkan indeks keyakinan konsumen (IKK/CCI) periode Mei 2021 sebesar 104,4. Naik dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 101,5. IKK menggunakan angka 100 sebagai titik mula.

Jika di atas 100, maka artinya konsumen optimistis memandang perekonomian saat ini hingga enam bulan mendatang.

Fendi mengatakan strategi yang tepat dapat didukung dengan adanya fundamental bisnis yang kuat, perusahaan dapat mengambil kesempatan untuk ekspansi bisnis melalui skema IPO atau penerbitan saham yang memiliki peluang seiring dengan menggeliatnya pertumbuhan ekonomi nasional akibat pandemi COVID-19.

“Adanya pandemi COVID-19 memberikan pelajaran bagi kita untuk terus berhubungan dan beradaptasi dengan teknologi, memiliki masa depan yang bagus serta relevan dengan gaya hidup masyarakat dan bisa menjadi pilihan bagi para investor,” ungkap Fendi.

Baca juga: Pandemi buka peluang usaha paket hampers

Menurut Fendi, bisnis berbasis teknologi yang memiliki fundamental bagus dan pendapatan yang jelas dapat memanfaatkan IPO sebagai sumber pendanaan untuk meningkatkan kinerja dan melebarkan sayap perusahaan.

Hal itu, katanya, bisa menjadi langkah positif bagi perusahaan untuk mendapatkan dana segar sehingga bisa ekspansi. Penggunaan dana dari hasil IPO untuk ekspansi bisnis juga menjadi daya pikat khususnya bagi perusahaan teknologi.

Ultra voucher
Hal senada dikemukakan Chief Operating Officer & Co-Founder Ultra Voucher, Riky Boy Permata yang mengatakan perusahaannya berhasil mencetak pendapatan hingga rata-rata 100 persen setiap tahunnya.

"Bukan hanya dapat bertahan saat pandemi, melainkan kami terus tumbuh semakin baik. Hal ini terbukti dengan meningkatnya 50 persen pengunggah Ultra Voucher pada 2020 hingga capai 190.000 pengguna,” ungkap Chief Operating Officer & Co-Founder Ultra Voucher, Riky Boy Permata.

Baca juga: Pelaku kuliner diajak tetap optimistis di tengah pandemi COVID-19

Riky juga menyampaikan dari jumlah tersebut, pihaknya berhasil mencetak lebih dari 10.000 pengguna yang melakukan transaksi setiap bulannya. Serta telah bermitra dengan lebih dari 300 merek dan lebih dari 40.000 gerai di seluruh Indonesia.

“Melihat pertumbuhan bisnis yang positif, tentu kami juga melihat kesempatan untuk bisa ekspansi. Kami berencana untuk menambah lebih banyak mitra di kota-kota lain di Indonesia. Selain itu, kami juga berniat melakukan pengembangan teknologi di aplikasi agar lebih kompatibel dan memudahkan masyarakat,” tutup Riky.

Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021