Bandung (ANTARA) - Wali Kota Bandung, Jawa Barat, Oded M Danial mengatakan tingkat okupansi ruang isolasi atau Bed Occupancy Rate (BOR) di sejumlah rumah sakit yang ada di daerah itu meningkat dari 79 persen menjadi 81 persen.

"Saya sudah nanya ke Bu Ahyani (Kepala Dinas Kesehatan) kalau hari kemarin masih di angka 79 persen, tapi sekarang menjadi 81 persen, naik 2 persen," kata Oded di Balai Kota Bandung, Jumat.

Baca juga: Kekurangan ruang isolasi mandiri, hambatan posko PPKM di Banda Aceh

Meski meningkat, menurut Oded sejumlah rumah sakit yang ada di Kota Bandung merupakan rujukan dari sejumlah daerah lainnya seperti Kabupaten Bandung, Kota Cimahi dan yang lainnya.

Adapun Oded menyebut warga asli Kota Bandung yang diisolasi yakni hanya sebanyak 56 persen dari 81 persen keterisian ruang isolasi seluruhnya tersebut.

Baca juga: Tingkat hunian ruang isolasi COVID-19 di Pontianak mengkhawatirkan

"Jadi sisanya itu memang pasien dari wilayah kabupaten lain," kata Oded.

Sementara itu, Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Bandung Yorisa Sativa mengatakan di daerah ini ada 28 rumah sakit yang menjadi rujukan untuk penanganan COVID-19.

Dari total rumah sakit itu, menurutnya ada sekitar 1.500 tempat tidur isolasi yang disiapkan untuk pasien COVID-19.

Baca juga: Mendes: Pemerintah desa wajib siapkan ruang isolasi cegah COVID-19

Dengan adanya peningkatan kasus COVID-19 setelah lebaran ini, pihak Dinkes Kota Bandung menurutnya telah meminta kepada para rumah sakit agar menambah kapasitas tempat tidur sebanyak 30 persen dari daya tampung asal.

"Prosesnya sangat baik dari kemarin kita maraton rapat dengan pusat dan provinsi, semua rumah sakit berupaya untuk memperluas lagi tempat tidurnya," kata Yorisa.

Berdasarkan data Pusat Informasi COVID-19, saat ini jumlah kasus positif aktif COVID-19 mencapai 894 orang. Angka tersebut memang meningkat dibandingkan pekan lalu yang hanya berjumlah sekitar 700 kasus.

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2021