Jakarta (ANTARA News) - Pada hari pertama pasca liburan Lebaran Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu siang, melanjutkan penguatan dan ditutup menguat hingga mencapai tiga persen, serta terus mencatat rekor poin tertinggi baru.

IHSG naik 122,65 poin atau 3,80 persen ke posisi 3.353,537. Sedangkan 45 kelompok saham unggulan atau indeks LQ45 juga ditutup naik 28,179 poin atau 4,62 persen ke posisi 637,666.

Analis PT Millenium Danathama Securities, Ahmad Riyadi, di Jakarta mengatakan bahwa saham sektor tambang, perbankan, konsumer adalah salah satu yang mendorong kenaikkan indeks BEI.

"Pasca-lebaran saham-saham itulah yang paling aktif diperdagangkan, disamping juga stabilnya tingkat suku bunga menyebabkan indeks masih terus merambat naik," katanya.

Selain itu, menguatnya indeks didukung juga oleh pergerakkan positif di bursa-bursa regional seperti diantaranya bursa Hong Kong, Tokyo, dan Singapura.

Indeks Hang Seng di bursa Hong Kong naik tipis 10,10 poin (0,05 persen) menjadi 21.706,14, indeks Nikkei 225 di bursa Tokyo naik 242,77 poin (2,62 persen) menjadi 9.542,60, indeks Straits Times di bursa Singapura naik 14,34 poin (0,47 persen) menjadi 3.062,99.

Ahmad memprediksi, IHSG masih akan mengalami penguatan pada perdagangan selanjutnya menyentuh level 3.300 poin.

Sementara saham yang naik sebanyak 144, adapun yang turun hanya 61, dan 54 belum bergerak harganya.

Perdagangan berjalan cukup ramai dengan volume perdagangan mencapai 2,948 miliar saham dengan nilai Rp4,276 triliun dari 79.807 kali transaksi.

Sebelumnya, mengomentari lonjakan IHSG, Kepala Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Fuad Rahmany menyampaikan agar pasar saham tetap menjaga kepatuhan dan menghindari unsur manipulasi.

Kepatuhan itu, menurut Fuad, penting untuk tetap menjaga kepercayaan pasar saham Indonesia di mata investor.

Menurut dia, dengan kepercayaan yang tinggi, tingkat kecemasan berkurang dan investor akan lebih banyak lagi masuk ke dalam negeri.
(T.KR-ZMF/A023/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010