"Empat ruang kerja di lantai satu Rudenim kini jadi tempat menampung imigran Afghanistan," kata Kepala Rudenim Pekanbaru Yanizur kepada ANTARA di Pekanbaru, Rabu.
Yanizur mengatakan Rudenim Pekanbaru sudah kelebihan penghuni dan kini menampung sebanyak 86 imigran gelap. Pihak berwenang sudah menyiasati kepadatan itu dengan menempatkan enam orang di satu kamar tahanan, dari jumlah ideal yang hanya empat orang.
"Tapi karena pertimbangan keamanan, kami terpaksa memisahkan sejumlah imigran di kamar terpisah. Lagi pula, ruang kerja tersebut memang jarang digunakan," ujarnya.
Ia menjelaskan, imigran yang ditampung di ruang kerja adalah anak kecil, Lansia dan pasangan suami isteri. Mereka cenderung mudah diatur dan dinilai tak akan melarikan diri, ujarnya.
Ruang kerja pertama ditempati 11 imigran yang masih satu keluarga. Tiga anak kecil bersama ayahnya ditempatkan di ruang kerja kedua dan ruang kerja ketiga ditempati pasangan suami isteri dari Afghanistan.
"Kemudian satu ruangan lainnya ditempati oleh imigran yang sudah tua renta," ujarnya.
Rudenim Pekanbaru terakhir kali menerima Sebanyak 42 imigran gelap asal Afghanistan yang ditangkap Mabes Polri di Provinsi Banten, pada akhir Agustus lalu. Para imigran itu sebelumnya ditangkap polisi di sebuah vila di Pantai Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.
"Kami memperlakukan para imigran dengan manusiawi karena mereka sebenarnya adalah pencari suaka yang pergi dari negaranya karena perang yang tak berkesudahan," kata Yanizur.
(F012/A011)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010