Jakarta (ANTARA) - Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri menyebutkan bahwa pemimpin strategik bukanlah sosok yang suka melakukan pencitraan semata, tetapi harus yang bersedia turun ke bawah dan langsung bersentuhan dengan rakyat kecil.
'Kepemimpinan strategik tidak bisa berdiri atas dasar pencitraan," kata Megawati saat menyampaikan orasi ilmiah pengukuhan gelar Profesor Kehormatan (Guru Besar Tidak Tetap) Ilmu Pertahanan bidang Kepemimpinan Strategik dari Universitas Pertahanan (Unhan) RI, di Kampus Unhan, Sentul, Bogor Jawa Barat, Jumat.
Baca juga: Megawati ucapkan terima kasih kepada Prabowo dan Nadiem
Sebaliknya, kepemimpinan strategik memerlukan kerja turun ke bawah, dan langsung bersentuhan dengan rakyat bawah atau wong cilik.
"Sebab ukuran kemajuan suatu bangsa, parameter ideologis justru diambil dari kemampuan negara di dalam mengangkat nasib rakyat yang paling miskin dan terpinggirkan," kata Megawati dalam siaran persnya.
Baca juga: Sejumlah menteri hadiri pengukuhan gelar Profesor Kehormatan Megawati
Megawati mengajak kritik dan otokritik dilakukan agar hakekat kepemimpinan strategik bagi bangsa dan negara dipahami esensi dan implementasinya.
Baca juga: Prabowo dampingi Megawati ke sidang pengukuhan gelar profesor
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021