Budaya keamanan penerbangan adalah hal fundamental untuk segera dibangun, mengingat tren ancaman penerbangan saat ini semakin variatif dan terus meningkat

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengkampanyekan budaya keamanan penerbangan dan bandara udara untuk memberi jaminan keamanan dan kenyamanan baik di bandara maupun pada penerbangan bagi pengguna jasa transportasi udara.

Sosialisasi keamanan dilakukan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan Pemerintah Australia melalui Workshop dan Kampanye Tahun 2021 sebagai Tahun Budaya Keamanan Penerbangan (2021 Year of Security Culture/YOSC 2021) yang dilaksanakan di dua lokasi, yaitu di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang - Banten dan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar - Bali.

"Budaya keamanan penerbangan adalah hal fundamental untuk segera dibangun, mengingat tren ancaman penerbangan saat ini semakin variatif dan terus meningkat. Selain itu, upaya untuk kembali memulai optimalisasi operasional penerbangan sipil setelah pandemi COVID-19 ini juga semakin memperkuat pentingnya menciptakan Budaya Keamanan Penerbangan”, kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Novie Riyanto dalam keteranannya di Jakarta, Jumat.

Untuk itu, Novie menginstruksikan kepada pemangku kepentingan penerbangan agar secara pro aktif dapat mempromosikan budaya keamanan penerbangan.

Ia menjelaskan, pada awal Maret 2021 Kemenhub sesungguhnya sudah meluncurkan 2021 Year of Security Culture yang merupakan salah satu bentuk komitmen Indonesia khususnya untuk mewujudkan budaya keamanan penerbangan sipil.

Dalam mendukung kesuksesan pelaksanakan kampanye Budaya Keamanan Penerbangan ini, Indonesia melakukan kerja sama dengan pemerintah Australia yang memaparkan penerapan di lapangan serta berbagi pengalaman dalam implementasi budaya keamanan penerbangan.

"Kegiatan ini tentunya melibatkan Otoritas Bandar Udara di Indonesia, Pengelola Bandar Udara, Maskapai Penerbangan dan Stakeholder terkait lainnya secara pro aktif," ujarnya.
Baca juga: 25 bandara Sulawesi deklarasikan peningkatan pelayanan dan keamanan
Baca juga: Bandara Juanda perkuat sinergi pengamanan bandara

Tanggung jawab bersama

Sementara itu, Direktur Keamanan Penerbangan, Elfi Amir mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mendorong industri penerbangan berpikir dan bertindak dengan cara yang sadar akan pentingnya keamanan.

“Kegiatan ini untuk menanamkan kesadaran pentingnya keamanan penerbangan kepada semua pihak. Selain itu untuk mempromosikan budaya keamanan penerbangan yang efektif dan berkelanjutan, sebagai nilai penting yang didukung oleh manajemen perusahaan bahwa keamanan penerbangan adalah tanggung jawab kita bersama," kata Elfi Amir.

Dalam implementasi budaya keamanan bisa dilakukan oleh industri penerbangan antara lain dengan cara mengesahkan peraturan sebagai dasar pelaksanaan dan prosedur budaya keamanan penerbangan, menyebarkan informasi mengenai keamanan penerbangan seperti distribusi selebaran, poster dan iklan yang menyoroti pentingnya langkah-langkah keamanan yang spesifik.

Kemudian, menyelenggarakan pameran/lokakarya untuk para personel termasuk manajemen untuk lebih memiliki kesadaran dan memahami pentingnya budaya keamanan, memberikan pelatihan dan pembelajaran berkelanjutan, baik initial maupun recurrent untuk memberikan pemahaman serta pemantapan budaya keamanan penerbangan bagi para personel.

Selanjutnya, pemanfaatan alat e-learning dan media digital yang memperkuat pesan budaya keamanan, pemanfaatan platform komunikasi internal seperti artikel intranet, buletin, brosur, dan video yang mempromosikan budaya keamanan yang positif, dan pengadaan sistem pelaporan yang menjamin kerahasiaan laporan dan pelapor serta penyediaan respon yang sesuai untuk laporan tersebut.

“Membangun budaya keamanan penerbangan dan menciptakan kesadaran dari masing-masing personil di bandara, otoritas bandara, pengelola bandara, maskapai penerbangan dan stakeholder terkait sangat dibutuhkan sehingga semua pihak bisa tanggap dan segera melaporkan hal-hal yang mencurigakan, yang akan mengakibatkan ancaman pada keamanan penerbangan," katanya.

Kampanye ini diharapkan tidak berhenti sampai di Bandara Soekarno Hatta dan I Gusti Ngurah Rai saja, tetapi terus dilanjutkan pada seluruh bandara di Indonesia dengan melibatkan sinergi dari regulator dan operator penerbangan.
Baca juga: Menhub apresiasi kolaborasi operasi Bandara Jenderal Besar Soedirman
Baca juga: Arus keluar-masuk bandara di China selatan diperketat

Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021