Reaksi pasar atas rilis data inflasi bulan Mei AS tidak terlalu negatif dibanding dengan reaksi atas rilis data inflasi AS bulan April
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat pagi, bergerak menguat mengikuti kenaikan indeks saham Wall Street di Amerika Serikat.
IHSG dibuka menguat 10,84 poin atau 0,18 persen ke posisi 6.118,38. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 3,42 poin atau 0,38 persen ke posisi 908,84.
"Reaksi pasar atas rilis data inflasi bulan Mei AS tidak terlalu negatif dibanding dengan reaksi atas rilis data inflasi AS bulan April, karena investor memiliki pandangan bahwa lonjakan laju inflasi AS dianggap tidak cukup untuk merubah sikap atau stance kebijakan kebijakan moneter The Fed bahwa inflasi akan bersifat sementara," tulis Tim Riset Philip Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.
Akibatnya, imbal hasil (yield) surat utang pemerintah AS turun menjadi 1,44 persen, terendah dalam tiga bulan terakhir.
Indeks Harga Konsumen AS naik 0,6 persen (mom) setelah tumbuh 0,8 persen (mom) pada April, yang merupakan kenaikan terbesar sejak 2009. Inflasi inti naik 0,7 persen (mom), melebihi ekspektasi 0,5 persen.
Secara tahunan atau year on year (yoy) inflasi melompat 5 persen, tertinggi sejak Agustus 2008, karena lower base effect atau angka inflasi Mei 2020 yang rendah. Sedangkan inflasi inti naik 3,8 persen, tertinggi sejak 1992.
Dari pasar tenaga kerja AS, data memperlihatkan jumlah orang yang untuk pertama kali mencairkan tunjangan pengangguran untuk minggu yang berakhir 5 Juni lalu sebanyak 376.000, lebih rendah dari estimasi 370.000 dan jumlah 385.000 di minggu sebelumnya. Angka klaim tunjangan pengangguran sudah mencatatkan penurunan selama enam minggu beruntun.
Selanjutnya, jumlah orang yang mencairkan tunjangan pengangguran paling tidak selama dua minggu beruntun untuk minggu yang berakhir 22 Mei mencapai 3,5 juta, lebih rendah dari estimasi 3,66 juta dan turun dari 3,76 juta pada minggu sebelumnya.
Investor juga mencerna hasil pertemuan kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB) yang mempertegas bahwa pembelian obligasi senilai 1,85 triliun euro di bawah Pandemic Emergency Purchase Programme (PEPP) akan berlanjut selama tiga bulan ke depan hingga September, dengan laju yang lebih cepat di banding pembelian di awal tahun. Dengan kata lain, ECB menjanjikan aliran dana stimulus yang stabil selama musim panas ini.
ECB merevisi ke atas proyeksi pertumbuhan ekonomi Zona Euro untuk tahun ini menjadi 4,6 persen dari 4 persen pada Maret lalu. Sementara untuk tahun depan, pertumbuhan ekonomi direvisi menjadi 4,7 persen dari 4,1 persen.
ECB juga menaikkan pertumbuhan inflasi tahun ini menjadi 1,9 persen, sejalan dengan target inflasi mereka dan lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya yang sebesar 1,2 persen.
IHSG hari ini diperkirakan masih dalam tren menguat atau bullish di kisaran level support 6.048 dan level resisten 6.141.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 52,46 poin atau 0,18 persen ke 29.011,02, indeks Hang Seng naik 124,32 poin atau 0,43 persen ke 28.863,2, dan indeks Straits Times meningkat 3,87 poin atau 0,12 persen ke 3.166,37.
Baca juga: IHSG Jumat dibuka menguat 10,84 poin
Baca juga: IHSG ditutup menguat seiring pertumbuhan data penjualan eceran
Baca juga: IHSG berpeluang menguat terbatas di tengah minimnya sentimen positif
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021