Surabaya (ANTARA News) - "Ditugaskan di sini, saya merasa seperti orang mudik saja," ucap Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur (Kapolda Jatim), Irjen Pol. Badrodin Haiti.
Pengganti Irjen Pol Pratiknyo selaku Kapolda Jatim sejak 19 Agustus 2010 itu memang kelahiran Jember, Jawa Timur, dan pernah bertugas di Kepolisian Resort (Polres) Probolinggo dan Kepolisian Resort Kota (Polresta) Surabaya Timur.
Bahkan, ia mengakui termasuk "stok lama" di Polda Jatim karena pernah menjabat selaku Direktur Reserse Kriminal (Direskrim) Polda Jatim selama dua bulan sebelum akhirnya bertugas ke Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas).
"Jadi, saya seperti mudik saja. Orang mudik itu senang, karena bertemu sanak saudara," ujar jenderal bintang dua itu.
Oleh karena itu pula, mantan Kepala Divisi Pembinaan Hukum Markas Besar Kepolisian Negara RI (Kadiv Binkum Mabes Polri) terlihat blak-blakan dan toleran dengan masyarakat Jatim.
Buktinya, ia tidak hanya bersilaturrahmi kepada Gubernur Jatim, Panglima Daerah Militer (Pangdam) V/Brawijaya, dan Panglima Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim), karena Badrodin juga bertandang ke Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jarim dan "blusukan" (berkeliaran) ke kantor media massa.
"Rekan-rekan pers juga kawan lama saya, karena pers bagi saya adalah mitra kritis yang konstruktif bagi Polri. Saya nggak akan tertutup terhadap kritik dan saran bila kurang tepat. Beri saya masukan," ujarnya.
Tidak hanya itu, ia juga sowan ke Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim saat buka puasa bersama, dan bersilaturahmi ke Rektor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Prof DR H. Fasich Apt.
"Mungkin Unair juga perlu menggelar forum-forum dialog keagamaan secara berkelanjutan dengan tokoh-tokoh yang mengerti agama," kata Badrodin, yang juga gemar mendatangi Polres di Jatim.
Hal itu, menurut dia, penting untuk meluruskan pemikiran-pemikiran menyimpang yang dapat menjadi pintu masuk terorisme modern, sebab salah satu pelaku terorisme dari Jatim.
"Unair yang ditunjang potensi-potensi positifnya sebagai pusat penelitian kesehatan, jika perkembangannya tidak diawasi akan berpeluang ditumbuhi potensi-potensi negatif oleh jaringan teroris," demikian Badrodin Haiti.
(ANT/P003)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010