Tolitoli, Sulteng (ANTARA News) - Tim investigasi bersama kasus kerusuhan Buol, Sulawesi Tengah, bentukan DPR RI, Mabes Polri dan Komnas HAM berecana akan turun ke Buol pekan depan.
"Rencananya pekan depan tim investigasi bersama ini akan ke Buol," kata anggota Komisi III DPR RI, Syarifuddin Sudding kepada wartawan usai pelantikan Bupati Tolitoli, Selasa dini hari.
Dikatakannya, tim tersebut dibentuk untuk melakukan invetigasi bersama terkait kasus kerusuhan di Buol yang telah menewaskan delapan orang warga sipil dan melukai puluhan orang lainnya.
"Kita akan bersama-sama dengan Mabes Polri dan Komnas HAM melakukan investigasi secara langsung untuk menguak penyebab kisruh di Buol," kata anggota DPR RI daerah pemilihan Sulteng itu.
Dia mengatakan, pihaknya akan terlebih dulu menginvestigasi penyebab tewasnya Kasmir Timumun, tahanan Polsek Biau, Polres Buol, karena matinya tahanan tersebut adalah merupakan indikator kemarahan warga di wilayah itu.
Kemudian, kata dia, pihaknya menginvestigasi tewasnya delapan orang warga sipil karena terkena tembakan oleh aparat kepolisian Polres Buol.
"Kita akan selidiki apakah saat itu polisi melaksanakan tugas sesuai protap atau memang lalai," ujar dia.
Anggota DPR asal Partai Hanura itu mengatakan, dari hasil investigasi tim bersama itu baru bisa disimpulkan siapa yang akan bertanggungjawab atas kerusuhan yang terjadi belum lama ini.
"Kalau ternyata hasil investigasi kita polisi dinyatakan bersalah, harus dimintai pertanggungjawaban," tutur dia.
Syarif mengatakan, pihaknya akan mendorong pemecatan kepada seluruh jajaran kepolisian di Sulteng mulai dari jabatan Kapolda, Kapolres, Wakapolres, Kasat Lantas dan kapolsek Biau, jika hasil investigasi ditemukan polisi bersalah.
Sejauh ini, dia mengaku, pihaknya belum bisa menilai apakah insiden tersebut adalah pelanggaran HAM, karena menurutnya, kerusuhan di Buool masih dalam tahap investigasi.
(ANT-242/B010)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010