Chicago (ANTARA) - Emas merayap naik pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), memperpanjang kenaikan untuk hari kedua beruntun, setelah data menunjukkan harga-harga konsumen AS bulan lalu meningkat lebih tinggi dari yang diperkirakan tetapi mengurangi kekhawatiran bahwa Federal Reserve akan mengurangi dukungan moneternya.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, naik tipis 0,9 dolar AS atau 0,05 persen, menjadi ditutup pada 1.896,40 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Rabu (9/6/2021), emas berjangka terdongkrak 1,1 dolar AS atau 0,06 persen menjadi 1.895,50 dolar AS per ounce.

Emas berjangka jatuh 4,4 dolar AS atau 0,23 persen menjadi 1.894,40 dolar AS pada Selasa (8/6/2021), setelah bertambah 6,8 dolar AS atau 0,36 persen menjadi 1.898,80 dolar AS pada Senin (7/6/2021), dan melonjak 18,7 dolar AS atau satu persen menjadi 1.892 dolar AS pada Jumat (4/6/2021).

Data menunjukkan harga-harga konsumen AS meningkat lebih lanjut pada Mei karena pemulihan ekonomi yang berkelanjutan dari pandemi mendorong permintaan domestik. Klaim pengangguran mingguan juga turun ke level terendah dalam hampir 15 bulan.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Kamis (10/6/2021) bahwa indeks harga konsumen AS melonjak 5,0 persen pada Mei dari setahun sebelumnya, menandai kenaikan besar keempat berturut-turut dan level tertinggi sejak 2008.

Federal Reserve AS berpendapat bahwa inflasi saat ini bersifat sementara karena masalah pasokan yang disebabkan oleh COVID-19, dan akan mereda dalam beberapa bulan ke depan.

Departemen Tenaga Kerja juga melaporkan bahwa klaim pengangguran awal dalam pekan yang berakhir 5 Juni berada di 376.000, lebih rendah dari 385.000 yang tidak direvisi pada minggu sebelumnya.

"Fakta penting (dari data inflasi) adalah bahwa pasar ini sangat percaya bahwa Federal Reserve AS tidak akan mengubah sikapnya dalam waktu dekat dan pedoman (kebijakan akomodatif) untuk emas tetap ada," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA.

Beberapa tekanan harga tetap ada untuk emas, tetapi pada akhirnya keyakinan bahwa inflasi "dicapai dengan mudah", yang dapat memicu pengetatan kebijakan Fed, tidak mungkin membuat emas tetap didukung, kata Moya.

Investor juga memperhatikan janji Bank Sentral Eropa (ECB) untuk mempertahankan aliran stimulus yang stabil selama musim panas, pada pertemuan kebijakannya.

“Kami memperkirakan harga emas akan bergerak lebih tinggi dalam beberapa minggu mendatang, dan ekspektasi inflasi akan tetap menjadi titik fokus,” kata Suki Cooper, seorang analis di Standard Chartered, menambahkan bahwa pertumbuhan selera investor baru-baru ini telah lebih dari mengimbangi permintaan emas fisik yang lemah, terutama dari India dan China.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik 2,9 sen atau 0,1 persen, menjadi ditutup pada 28,031 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun 5,8 dolar atau 0,5 persen, menjadi ditutup pada 1.146 dolar AS per ounce

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021