Indramayu (ANTARA News) - Pasca lebaran harga cabai merah keriting tingkat pedagang pengecer di sejumlah pasar tradisional pantura Kabupaten Indramayu, Jawa Barat masih tetap bertahan di kisaran Rp22 ribu per kilogram.

Permintaan dari konsumen pasca lebaran cenderung menurun tajam, sehingga harga cabai tersebut tidak mengalami kenaikan, sedangkan pasokan dari sejumlah petani lokal yang berada di daerah Jawa Tengah berjalan lancar.

Marno salah seorang pedagang cabai merah di pasar tradisional Kabupaten Indramayu, Selasa, mengatakan, harga cabai merah setelah Lebaran Idul Fitri 1431 Hijriyah masih tetap bertahan, karena permintaan dari konsumen menurun drastis.

"Permintaan dari konsumen setelah Lebaran Idul Fitri rendah, diperkirakan satu pekan kemudian penjualan cabai merah biasanya ramai kembali,"katanya.

Dia menambahkan, persediaan cabai merah setelah Lebaran Idul Fitri 1431 Hijriyah cukup melimpah, karena pasokan dari agen besar berjalan normal.Dikatakannya biasanya harga cabai melonjak pada saat Lebaran Idul Adha.

Dia menjelaskan, harga cabai merah keriting dan cabai merah biasa juga cabai hijau sempat melonjak harganya menjelang Lebaran Idul Fitri 1431 Hijriyah hingga tembus Rp60 ribu per kilogram untuk cabai merah keriting, namun harga cabai tersebut kembali normal.

"Harga cabai merah pada saat Lebaran Idul Fitri 1431 Hijriyah tidak mengalami kenaikan, sementara permintaan dari konsumen cukup meningkat dibandingkan sebelumnya, sedangkan pasokan dari agen lancar hingga sekarang," katanya.

Sementara itu, Yani pembeli di pasar tradisional Kabupaten Indramayu menuturkan, harga cabai merah masih tetap bertahan, namun harga kebutuhan lain seperti telur ayam ras juga daging ayam ras dan sayuran cukup tinggi.

Dia menambahkan, harga barang setelah Lebaran Idul Fitri masih tinggi, selain itu kondisi pasar tradisional yang berada di pesisir pantai utara Kabupaten Indramayu belum normal, banyak diantara pedagang masih tutup.

"Mestinya pedagang di pasar tradisional tetap melayani kebutuhan masyarakat warga Indramayu, karena banyak yang tidak mempersiapkan kebutuhannya hingga satu pekan, sehingga dirinya terpaksa belanja kebutuhan pokok di pusat perbelanjaan yang ada," katanya. (ANT-061/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010