Ekspektasi para pelaku pasar sepertinya melihat tekanan inflasi AS cenderung bersifat sementara

Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup menguat seiring pertumbuhan data penjualan eceran.

IHSG ditutup menguat 60,06 poin atau 0,99 persen ke posisi 6.107,54. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 6,51 poin atau 0,72 persen ke posisi 905,42.

Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, Kamis, menyebutkan, IHSG kembali melanjutkan penguatan pada perdagangan hari ini di tengah aksi beli oleh investor melanda pasar saham di kawasan Asia.

Sebelumnya indeks Asia cenderung tertekan karena pasar masih menunggu rilis data inflasi AS yang baru akan diumumkan Kamis malam waktu Indonesia.

"Ekspektasi para pelaku pasar sepertinya melihat tekanan inflasi AS cenderung bersifat sementara. Hal itu ditunjukkan dengan pergerakan yield US Treasury yang turun ke level 1,49 persen atau kembali mencatatkan level terendah dalam satu bulan terakhir," tulis Tim Riset Phillip Sekuritas.

Sentimen positif yang mendorong laju penguatan indeks hari ini adalah rilis data penjualan eceran Indonesia April yang menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 15,6 persen (yoy) atau mencapai yang tertinggi sepanjang lima tahun terakhir.

Sedangkan secara bulanan penjualan eceran tumbuh 17,3 persen. Pertumbuhan positif itu yang pertama kali terjadi sejak Desember 2020 lalu. Capaian tersebut sekaligus lebih baik jika dibandingkan kondisi bulan Maret.

Kontribusi kenaikan penjualan eceran disumbang oleh segmen makanan, minuman dan tembakau yang tumbuh 26,7 persen, sementara segmen informasi dan komunikasi terkontraksi sebesar 38,8 persen. Secara bulanan penjualan eceran tumbuh 17,3 persen.

Sementara itu, Jepang kembali optimistis terhadap perekonomiannya yang akan pulih setelah kenaikan kasus COVID-19 melanda negara tersebut. PM Jepang menargetkan distribusi vaksin selesai di antara bulan Oktober-November.

Sementara itu Gubernur bank sentral China mengumumkan tingkat inflasi saat ini masih dalam kendali setelah data PPI Mei tumbuh 9 persen atau yang tertinggi selama 10 tahun terakhir akibat naiknya harga beberapa komoditas dunia.

IHSG dibuka menguat dan berada di teritori positif sepanjang sesi pertama dan sesi kedua perdagangan saham hingga akhirnya ditutup naik.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sembilan sektor meningkat dimana saham sektor teknologi naik paling tinggi yaitu 9,6 persen, diikuti sektor keuangan dan sektor barang konsumen non primer masing-masing 1,64 persen dan 0,93 persen. Sedangkan dua sektor terkoreksi yaitu saham sektor barang baku dan sektor properti dan real estat masing-masing sebesar 0,56 persen dan 0,16 persen

Penutupan IHSG diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau "net foreign sell" sebesar Rp44,82 miliar.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.290.517 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 24,26 miliar lembar saham senilai Rp12,04 triliun. Sebanyak 267 saham naik, 201 saham menurun, dan 177 tidak bergerak nilainya.

Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 97,76 poin atau 0,34 persen ke 28.958,56, indeks Hang Seng turun 3,75 poin atau 0,01 persen ke 28.738,88, dan indeks Straits Times meningkat 15,26 poin atau 0,48 persen ke 3.168,73.

Baca juga: IHSG menguat ikuti kenaikan bursa saham regional
Baca juga: IHSG berpeluang menguat terbatas di tengah minimnya sentimen positif
Baca juga: IHSG ditutup jatuh ke bawah level psikologis 6.000, terseret aksi jual

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021