Akhir pekan lalu Stephanie tak dapat berdiam diri lagi. Dia dan temannya, Lynda Dillon, datang ke tempat pembuatan kaos Dragonfly Graphics untuk memesan selusin kaos bertuliskan pesan tandingan: "Love, not Dove."
Kaos itu berisi lirik yang dipopulerkan Elvis Costello (“What’s so funny ’bout peace, love and understanding”).
Aksi Stephanie itu ditujukan langsung terhadap pendeta Terry Jones, gerejanya dan ancaman membakar Al Quran pada Sabtu, September 11.
"Dia seorang sinting, tapi aku masih merasa perlu menyatakan bahwa kami tidak sinting seperti dia. Aku tak mau mereka seolah mewakili lingkungan kami," kata Stephanie, (46).
Terry Jones sudah dicerca seluruh dunia dan warga kotanya lebih marah pada Jones. Mereka sangat marah dan kesal karena aksi Jones membuat kota kecil itu bercitra buruk.
Gainesville sebelumnya punya nama harum karena menghasilkan para juara kampus football AS, Gatorade, dan para rocker seperti Tom Petty.
Kota Gainesville bersuasana terpelajar dan progresif, dengan walikota yang gay dan Dewan Kota yang semuanya dari Partai Demokrat. Kota metropolis dengan penduduk 115.000 itu punya lebih banyak toko es krim daripada toko-toko senjata.
"Dia tidak mewakili masyarakat," kata Larry Wilcox (78) yang sedang membaca koran di sebuah restoran Panera. "Orang ini jelas cuma mengejar publisitas dan seorang yang aneh."
Pada hari Jumat, Mr Jones sekali lagi tampil dan menarik puluhan fotografer datang. Dia membawa seorang mantan Marinir berkostum penyamaran. Mantan marinir itu memegang bendera Amerika Serikat dan menuntut permintaan maaf dari Muslim atas pemboman barak Marinir pada tahun 1983 yang menewaskan 241 orang di Beirut.
"Ini membuat kami putus asa," kata Larry Rev Reimer, pendeta dari Gereja Serikat Gainesville. Dia tiba di pintu gereja Dove membawa 8.048 tanda tangan dan berbagai pernyataan dari 97 negara yang minta Jones membatalkan rencana membakar Al Quran.
Pendeta Reimer mengatakan berbagai orang dari seluruh dunia telah meminta kepada dirinya untuk membantu kota Gainesville menghadapi Jones.
Hal sama terjadi pada Walikota Craig Lowe. Dia mengatakan sangat banyak masukan yang ditujukan kepadanya. "Hampir satu email masuk perdetik," kata Lowe.
Ada warga yang mengatakan akan menuntut pemerintah kota atau Jones supaya masalah itu jadi pembahasan masyarakat. Masyarakat dari kota lain malah menyarankan pengerahan National Guard (masyarakat yang menjalani wajib militer untuk pertahanan dalam negeri) untuk menghentikan rencana Jones.
Sebagian besar warga kota cuma bisa memendam kemarahan mereka terhadap Jones, tapi yang lain memilih jalan konfrontasi langsung.
Jose Soto, pemimpin Mahasiswa untuk Masyarakat Demokratis di University of Florida, berdiri di seberang jalan gereja i Dove pada hari Jumat sore dengan rekan-rekannya dan mereka berteriak, "Hey ho, hei ho, Dove Outreach got to go." (Dove Outreach harus angkat kaki).
"Mengabaikan mereka ternyata tidak berhasil," kata Soto. "Mereka makin jadi perhatian."
John L. Esposito, ahli tentang agama dan internasional di Georgetown serta konsultan untuk Departemen Luar Negeri AS, punya pendapat sendiri untuk menghadapi Jonies.
Politisi, media berita, serta semua warga Gainesville, katanya, harus mengalihkan diri mereka kepada usaha untuk menyampaikan citra yang berbalikan dari Jones. "Yang harus kita mulai lakukan adalah memberikan sisi positif tentang diri kita, ini yang akan menjadi contoh bagi warga lain," katanya.
Sikap itu juga yang persis telah dilakukan Dragonfly. Selama 24 tahun, perusahaan yang dikelola empat orang itu membuat kaos oblong bagi perusahaan, mahasiswa, acara-acara, dan gereja. Si pemilik Dragonfly, Joy Revels, menolak order dari Terry Jones yang memesan kaos oblong dengan tulisan menghujat agama.
Dia lalu mencetak 200 kaos tandingan pada hari Selasa, awalnya untuk tes permintaan sekaligus mengumpulkan sumbangan. Tapi, pada Jumat malam, sudah lebih dari 1.000 kaos "perdamaian, cinta dan saling pengertian" itu ludes terjual. " Hingga akhir pekan lalu, Joy dan pekerjanya masih sibuk memenuhi pesanan kaos tandingan terhadap Terry Jones. Masyarakat Gainesville rupanya sama dengan semua orang di seluruh dunia; mereka menolak dan marah terhadap Terry Jones.
(A038/ART)
Sumber : New York Times
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010