Mamuju (ANTARA News) - Sejumlah penumpang yang akan menuju Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur terlantar di pelabuhan Ferry Mamuju, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, karena kapal feri milik PT Angkutan Sungai Darat dan Penyeberangan (ASDP) belum beroperasi melayani penumpang.
Pantauan di Mamuju, Minggu malam, puluhan penumpang yang akan menuju Kota Balikpapan dari Kota Mamuju terlantar di pelabuhan Ferry Mamuju sekitar pukul 20.00 Wita, karena kapal feri yang biasanya melayani penumpang ke Kota Balikpapan tidak beroperasi.
Sejumlah penumpang yang terlantar di pelabuhan Ferry Mamuju tampak bermalam di atas kapal Satria Pratama, yang bersandar di pelabuhan Ferry Mamuju untuk menunggu kapal yang berangkat menuju Kota Balikpapan besok sore sekitar pukul 17,00 Wita.
Para penumpang tersebut tidak menyangka jika kapal feri yang selama ini melayani penumpang menuju kota Balikpapan belum beroperasi melayani arus balik penumpang pada H+2 lebaran dari kota Mamuju.
"Kami kira, kapal feri di pelabuhan Simboro beroperasi setelah sehari sesudah lebaran, ternyata beroperasinya setelah tiga hari sesudah lebaran, atau besok, makanya kami terlantar seperti ini," kata Syarif salah seorang penumpang.
Akibatnya, kata dia, dirinya dan keluarganya yang baru selesai melakukan mudik lebaran di kampungnya di Kabupaten Sidrap Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), tidak dapat secepatnya ke daerah tempatnya merantau di Kota Balikpapan karena belum beroperasinya kapal feri dua hari setelah lebaran Idul Fitri Mamuju.
Menurut dia, selain terlantar di atas kapal feri, sejumlah penumpang yang akan ke Kota Balikpapan banyak terlantar di sejumlah wilayah Kota Mamuju.
Sementara itu, Pihak PT ASDP perwakilan Mamuju menyatakan, kapal feri di pelabuhan Ferry Mamuju belum berangkat ke Balikpapan karena masih dalam suasana lebaran.
"Kapal feri belum berangkat hari ini melayani penumpang karena masih dalam suasana lebaran, jadi dimaklumi saja," kata Kepala PT ASDP Perwakilan Mamuju, Haryanto. (MFH/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010