Bogor (ANTARA News) - Kendaraan roda dua pada Minggu, "merajai" atau mendominasi ruas jalan Kota Bogor, Jawa Barat, yang membuat lalu lintas sejumlah jalan oprotokol mengalami kemacetan total.
Pantauan ANTARA, Minggu, kemacetan lalu lintas terjadi pada sebagian besar ruas jalan protokol di Kota Bogor, Jawa Barat. Kendaraan roda dua memberikan andil besar dalam menciptakan kemacetan lalu lintas.
Kemacetan yang terjadi di Jalan Semplak, sebagian besar dipengaruhi oleh banyaknya kendaraan roda dua yang melintas. Penumpukan kendaraan roda dua menyebabkan perempatan Jalan Semplak dan KH Abdullah bin Nuh mengalami kemacetan hingga beberapa jam.
Penumpukan kendaraan roda dua juga terlihat di Jalan Isak Juarsa, Sindangbarang. Menyemutnya kendaraan roda dua yang melintas jalan ini membuat sejumlah titik mengalami kemacetan parah yaitu di depan Pasar Gunung Batu dan Terminal Laladon hingga pertigaan Dramaga - Bubulak.
Kendaraan roda dua juga memberikan sumbangan besar dalam melumpuhkan lalu lintas di Jalan Dramaga. Sepanjang Jalan Dramaga hingga Leuwiliang pada Minggu mengalami kemacetan. Kendaraan roda dua menyemut dari arah Bogor maupun Leuwiliang.
Penumpukan kendaraan roda dua juga terlihat di Jalan Sholeh Iskandar dan Jalan Pajajaran. Diperkirakan puluhan ribu kendaraan pada Minggu melintasi dua jalan ini dengan tujuan arah Puncak dan Sukabumi.
Kemacetan lalu lintas akibat merayapnya kendaraan roda dua terlihat di Jalan Tajur. Gerbang utama jalan yang menghubungkan Kota Bogor dengan kawasan wisata Puncak maupun kawasan Lido dan Sukabumi, sejak pagi hingga siang hari dipadati iring-iringan kendaraan yang melintas.
Pantauan ANTARA, perbandingan kendaraan roda dua dengan roda empat yang melintas jalan-jalan protokol Kota Bogor pada Minggu antara satu kendaraan roda empat berbanding delapan kendaraan roda dua.
Boski, salah seorang pengendara roda empat asal Ciampea mengatakan, kendaraan roda dua telah menjadi kendaraan rakyat karena harga belinya relatif terjangkau oleh rakyat kecil di perkampungan, sehingga wajar pada momen-momen tertentu kendaraan roda dua mendominasi ruas jalan.
Boski mengatakan, akibat padatnya lalu lintas di Jalan Dramaga, waktu yang ia habiskan untuk menempuh perjalanan Ciampea Dramaga hingga 40 menit. "Biasanya waktu yang saya butuhkan dari rumah ke Drmaga hanya 10 menit. Akibat terjebak macet, saya membutuhkan waktu 40 menit untuk sampai Dramaga," papar mantan aktivis mahasiswa Universitas Djuanda (Unida).
Rahmat, pengemudi kendaraan roda dua asal Jakarta mengatakan, pada Minggu, dirinya berencana berlibur ke kawasan Gunung Salak Endah (GSE), Pamijahan, Kabupaten Bogor untuk mengisi masa libur Idul Fitri.
"Setiap tahun, saya selalu mengisi masa libur Idul Fitri di Bogor. Jaraknya dari Jakarta cukup dekat. Bolak balik dalam sehari pun bisa," tuturnya.
Sebagian besar kendaraan yang memadati ruas jalan-jalan Kota Bogor pada musim libur Idul Fitri merupakan wisatawan domestik dengan tujuan berbagai wahana wisata yang tersebar di Kota Bogor maupun Kabupaten Bogor.(*)
(ANT-053/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010