lebih baik lagi mengonsumsi makanan yang mendekati bentuk aslinya

Jakarta (ANTARA) - Dokter dan Ahli Gizi Masyarakat dari Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara, Tan Shot Yen, mengemukakan kunci hidup sehat bagi kelompok lanjut usia (lansia) adalah asupan nutrisi dan gaya hidup sehat.

"Ini sangat penting, mengingat penuaan dini di Indonesia telah menjadi fenomena yang lumrah, dengan tanda-tanda seperti kelebihan lingkar pinggang, rambut rontok, kulit kering dan gatal serta banyak lainnya," katanya dalam webinar bertajuk “Menjadi Lansia Bahagia dan Sejahtera Di manapun, Kapanpun” yang digelar Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Rabu.

Tan mengatakan proses penuaan dini maupun penuaan alami dapat menghambat produktivitas dan aktivitas seseorang. Misalnya, banyak lansia yang sudah tidak mampu memasak dan memilih memesan makanan melalui layanan pesan antar.

"Dalam hal ini, tidak ada yang salah. Persoalan akan muncul ketika kandungan, higienitas makanan, dan kebutuhan tubuh jadi tidak terkontrol," ujarnya.

Tan menyarankan untuk kelompok lansia, mengonsumsi makanan yang dibuat menggunakan bahan-bahan alami. "Lebih baik lagi mengonsumsi makanan yang mendekati bentuk aslinya, bukan hasil olahan secara seimbang," katanya.

Baca juga: 8 makanan untuk tingkatkan imun para lansia
Baca juga: Ahli: Perbaikan gizi paling utama dimulai dari orang tua

Sementara menurut dia, makanan yang diproses dan ditambahkan food addivities, seperti gula, garam, lemak, perisa, penguat rasa, dan lain sebagainya agar dihindari.

Cara paling sederhana menilai makanan sehat menurut Tan, selain mendekati bentuk aslinya adalah yang tidak dipromosikan.

Untuk itu dibutuhkan peran anggota keluarga dan remaja untuk bisa mengedukasi lansia dalam memilih makanan.

Baca juga: Dokter: Kualitas tidur buruk tingkatkan risiko penyakit degeneratif
Baca juga: Alasan waktu tidur pada lansia lebih sedikit daripada orang dewasa

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021