"Ya, itu salah. Akan tetapi, kita janganlah menanggapinya terlalu hebat karena akan menimbulkan masalah baru," katanya di Jakarta, Minggu.
Ditemui di sela-sela gelar silaturahmi di kediamannya, dia mengatakan masyarakat Indonesia hendaknya menyikapi dengan bijaksana.
Menurut Kalla, rencana pembakaran Al Quran merupakan "gertak sambal "dari siapa saja yang memang ingin mencari popularitas.
"Itu gertak-gertakan aja agar terkenal di dunia. Itu gertakan yang paling murah dan mudah yang bikin Terry terkenal di dunia. Kalau enggak, mana terkenal dia? Popularitas saja. Masa kita mau ikut-ikutan macem-macem," katanya.
Jusuf Kalla menegaskan para penghembus rencana seharusnya meminta maaf atas isu yang sangat sensitif itu.
Masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam seharusnya tetap sabar, katanya.
(R018/D007)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010