Trofi Piala Eropa yang dipajang pada saat peluncuran logo UEFA Euro 2020 di Olympia Park, Munich, Jerman pada 27 Oktober 2016 (REUTERS/Michaela Rehle)

Pandemi mengacaukan segalanya

Tapi tiba-tiba pandemi mengacaukan segalanya. "Semua orang kebingungan," kata Martin Kallen, direktur turnamen UEFA, seperti dikutip New York Times. “Bagaimana caranya kami bisa jalan terus?”

Jika dibatalkan, akan tercipta badai finansial besar mengingat eksistensi sejumlah federasi sepakbola di Eropa tergantung kepada dana UEFA. Tapi akan lebih kecil kerugiannya jika ditunda saja. “Jika Anda bilang 'Kita sama sekali tak akan menyelenggarakannya' maka dampak finansialnya amat besar," kata Ceferin.

Setelah selama beberapa pekan mempelajari sejumlah opsi termasuk menggelar seluruh turnamen di Inggris atau Rusia, serta melibatkan para mitra mulai dari politisi sampai pemilik stadion, pihak sponsor dan stasiun televisi, kerja keras menyelamatkan Euro 2020 pun menuai isyarat positif.

Baca juga: Piala Eropa 2020, turnamen yang tertunda karena pandemi

Jadwal ulang pun dilakukan. Masih dengan nama yang sama, Euro 2020, karena merchandise dengan branding Euro 2020 terlanjur sudah disebarluaskan.

Lalu pada musim gugur 2020, UEFA membuat ketentuan bahwa setiap kota penyelenggara mesti memiliki ketentuan yang membolehkan penonton hadir di dalam stadion. Ketentuan ini ditentang hebat oleh berbagai pemerintah nasional dan daerah yang menjadi tuan rumah Euro 2020.

Keputusan menghadirkan penonton ini sebagian didorong oleh faktor ekonomi. Harap diketahui, UEFA sudah menurunkan proyeksi finansialnya dari turnamen sampai paling sedikit 300 juta euro. Dalam kerangka ini, kehadiran penonton berarti masuknya aliran pendapatan dari tiket. Tapi keinginan ini tidak semata karena finansial karena UEFA ingin memberi pesan kepada dunia bahwa Eropa telah kembali ke kehidupan normal seperti sebelum diterjang pandemi.

Penonton dalam jumlah besar dalam turnamen besar seperti Euro bakal mengisyaratkan kesan kembalinya ke kehidupan normal.

Baca juga: Piala Eropa di tengah pandemi dan pertaruhan UEFA

Tapi keharusan adanya penonton membuat empat kota penyelenggara, tertekan. Beruntung cuma dua kota yang terlempar. Dublin dicoret karena para politisi Irlandia menyatakan mustahil menggelar turnamen dengan penonton ada di stadion dan juga karena Irlandia tidak lolos ke putaran final Euro.

Dalam kasus dicoretnya Bilbao di Spanyol berbeda lagi. Ini mungkin lebih politis.

Bilbao adalah kota terbesar di provinsi Basque yang ingin melepaskan diri dari Spanyol. Timnas Spanyol tak pernah bermain di provinsi itu sejak 1967, dan kebanyakan penduduk Bilbao menginginkan timnas Spanyol tidak bertanding di kotanya. Sebaliknya, para politisi Basque ingin memanfaatkan ketuan-rumahan Bilbao sebagai panggung yang membuat upaya memisahkan diri dari Spanyol diketahui dunia.

Dengan alasan syarat kesediaan menghadirkan penonton di dalam stadion tak bisa dipenuhi otoritas Basque, Bilbao pun dicoret untuk digantikan Sevilla.

Baca juga: Mola siarkan langsung seluruh pertandingan UEFA Euro 2020
Baca juga: Mola imbau penayangan UEFA Euro 2020 lewat partner resmi

Selanjutnya skuad ...

Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021