Gunung Kidul (ANTARA News) - Umat beragama di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, harus menjaga kerukunan agar jangan sampai terjadi konflik yang merugikan semua pihak.
"Kerukunan antarumat beragama harus dijaga, dibina, dan menghindari konflik karena semua itu merupakan faktor penting yang bisa memengaruhi proses pembangunan suatu wilayah," kata Bupati Gunung Kidul Sumpeno Suryo Putro, di Wonosari, Sabtu.
Menurut dia, pembinaan kerukunan antarumat beragama dapat berpengaruh signifikan terhadap proses pencapaian tujuan pembangunan yang direncanakan di suatu daerah. Jika kerukunan umat beragama terpecah, maka proses pembangunan bisa terpengaruh.
Kerukunan antarumat beragama harus selalu ditingkatkan agar tercipta iklim kondusif di suatu wilayah karena kondisi yang tenang, tentram, dan damai otomatis bisa mendukung proses pembangunan yang direncanakan, katanya.
Menurut dia, apabila kerukunan antarumat beragama sudah tidak dapat dikendalikan maka akan muncul berbagai konflik di kalangan masyarakat. "Pembangunan yang berdampak menyejahterakan kalangan masyarakat akan terganggu, bahkan malah tidak bisa berjalan sama sekali jika sering terjadi konflik, apalagi konflik yang bersifat suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA)," katanya.
Oleh karena itu, ia meminta semua pemuka agama dan tokoh masyarakat di Gunung Kidul agar bisa menciptakan suasana yang kondusif agar proses pembangunan di daerah ini bisa berjalan sesuai rencana.
Pimpinan Gereja Katolik Gunung Kidul Romo Robertus Yuli Tri Wibowo mengatakan menjaga kerukunan antarumat bergama mutlak dilakukan oleh siapa pun demi menjaga ketenangan, ketentraman, dan kedamaian di daerah ini.
"Dalam waktu dekat kami akan melakukan pertemuan lintas pemimpin agama untuk meningkatkan kerukunan antarumat beragama di wilayah Gunung Kidul. Jangan sampai kerukunan antarumat beragama di kabupaten ini yang sudah terjalin baik menjadi terpecah karena adanya isu-isu negatif," katanya saat menghadiri "open house" yang diadakan Bupati Gunung Kidul Sumpeno Suryo Putro.
Dia mengatakan pertemuan pemimpin agama di kabupaten ini ditujukan untuk mendukung program kebijakan pembangunan yang direncakan pimpinan daerah dalam memakmurkan dan menyejahterakan kalangan masyarakat. (ANT/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010