Cianjur (ANTARA News) - Jalur Puncak-Cianjur, Jabar, Sabtu, padat. Antrain panjang kendaraan sempat terlihat di beberapa titik rawan macet, seperti di depan Pasar Cipanas dan Jalan Raya Pasekon.
Antrian panjang kendaraan terlihat pula di jalan alternatif Mariwati-Cipanas, dimana para pendatang memadati kawasan yang banyak terdapat villa dan perumahan mewah seperti Kota Bunga dan Green Apel.
"Saya sempat terjebak selama 1 jam di jalan ini. Volume kendaraan cukup padat tapi petugas di beberapa perempatan terlihat kurang," kata Ayung (39) pendatang asal Jakarta.
Pantauan ANTARA, jalur alternatif tersebut, setiap libur panjang dipadati pendatang yang hendak menghabiskan liburan. Antrian panjang kendaraan mencapai 2 kilometer, setiap jamnya.
Namun petugas yang mengatur lalulintas di jalur tersebut, hanya terlihat beberapa orang. Sehingga kemacetan di jalur tersebut sulit diputus karena pengemudi saling berebut untuk melintas dan ditambah adanya pasar tumpah di jalur yang sama.
"Kami telah menambah personil sejak 2 hari yang lalu, guna memutus rantai kemacetan di jalur alternatif itu. Namun ada beberapa factor lain penyebab kemacetan," kata petugas yang minta namanya tidak dicantumkan.
Dia menambahkan, guna memutus rantai kemacetan di jalur tersebut, pihaknya terpaksa memasang jalur pemisah. Hal tersebut dilakukan untuk meminimalisir kemacetan.
"Faktor utama selain pasar tumah di Komplek Pasar GSP, banyak pengemudi yang berbalik arah sembarangan, sehingga menyebabkan terjadinya kemacetan," tambahnya.
Sementara itu, pemandangan yang sama terlihat di beberapa titik rawan kemacetan di Jalur Puncak-Cianjur, seperti Pertigaan Hanjawar, Pasar Cipanas dan Jalan Raya Pasekon, dimana banyak terdapat rumah makan dan hotel.
Antrian kendaraan di beberapa tempat tersebut mencapai 5 kilometer. Sehingga laju kendaraan berjalan perlahan, bahkan terhenti selama beberapa menit. (KR/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010