Dalam skala 1 sampai 10 di mana 1 artinya tidak takut sama sekali dengan peluang terjadinya perang, rata-rata responden menjawab 3,2. Survei itu sendiri digalang oleh United Daily News, sebagaimana dikutip dari AFP.
Namun demikian, 54 persen dari para responden mengungkapkan sentimen negatif mereka terhadap pemerintahan China, yang mereka sebut sebagai "otoriter" dan "korup".
Lalu 31 persen lainnya menyatakan kesan positif, menyebutkan pemerintahan China "efisien" dan "bersahabat".
Survei itu juga mendapati bahwa 47 persen responden menilai penduduk China daratan sebagai "tidak berbudaya" dan "terlalu perhitungan". Di antara 38 persen responden yang menyatakan hal positif tentang penduduk China menyebut mereka sebagai orang-orang yang "hangat" dan "rajin".
Survei itu dirilis setelah lebih dari dua tahun politisi yang `erat` dengan Beijing, Ma Ying-jeou, berhasil menjadi Presiden Taiwan. Ma menjanjikan ekonomi Taiwan yang lebih baik dengan cara mengeratkan hubungan Taiwan dengan China daratan.
Meskipun hubungan antara Taiwan dan China mengalami perbaikan yang dramatis di bawah pemerintahan Ma, Beijing masih saja mengklaim pulau yang sejak tahun 1949 memiliki pemerintahan sendiri itu sebagai bagian dari China dan reunifikasi harus dilakukan mesti bila itu artinya perang.
Survei itu dibawakan lewat wawancara per telpon yang berlangsung di rentang masa 20 - 26 Agustus dengan total responden 1.001 orang. Akurasi survei disebut-sebut mencapai 95 persen.
(ANT/A024)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010