London (ANTARA News) - Waktu masih imut-imut, Dakota Fanning memeluk ternak dalam film "Charlotte’s Web", bertempur melawan alien bersama Tom Cruise "War Of The Worlds" dan pada usia 12 tahun, mengalami pemerkosaan dalam film "Hounddog."

Kini, dalam film terbarunya, "The Runaways," dia melepas imej cewek polos. Di film ini dia berkeliling panggung memakai korset dan suspender, mengisap kokain, menelan pil yang dicekokkan kepadanya oleh cucu Elvis Presley di toilet klub malam bahkan berciuman dengan aktris yang populer lewat "Twilight", Kristen Stewart.

"Saya semakin dewasa dan saya ingin melakukan sesuatu yang belum pernah saya lakukan sebelumnya," kata aktris yang baru berusia 16 tahun itu, seperti dikutip Daily Mail.

"Ada gadis-gadis seusia saya di kehidupan nyata dan sudah menjalani kehidupan yang sangat padat. Beberapa melewatinya tanpa masalah, yang lain menjadi kacau. Saya ingin berdiri di pinggir dan menyaksikan dari prespektif hidup saya yang diatur dengan baik, apa saja yang mereka lewati, tanpa terluka."

"Bagi saya, itu akting. Itu film. Saya merasa nyaman karena saya bisa menangani semuanya. Bagi kebanyakan gadis lain yang tidak beruntung, itu jadi kenyataan dan terlalu banyak yang tidak bisa mengendalikan perubahan hidup mereka."

Karakter yang dimainkan Fanning tidak fiktif. Dia memerankan Cherie Curie, vokalis utama The Runaways, salah satu band rock era 70-an dan band rock cewek utama pertama di dunia.

Currie dan anggota band lain, Joan jett, Lita Ford, Sandy west dan Jackie Fox mendebarkan dan menyinggung susila penonton di Inggris dan tanah air mereka Amerika serikat, dengan keterbukaan mereka dalam seksualitas dan perilaku menantang mereka.

Kehidupan Fanning berbeda dari Currie. Dia sudah menjadi bintang sejak berusia enam tahun, melalui penampilan singkatnya dalam iklan serbuk sabun Tide. Dia berasal dari keluarga kelas menengah.

Ibunya yang seorang pemain tenis dan ayahnya yang mantan bintang bisbol, menjaganya dengan ketat, mengutamakan sekolah, menerapkan peraturan ketat untuk jam kerjanya dan memeriksa tim manajer, pendamping dan penasehatnya.

Mereka bertekad Fanning tidak tergoda untuk bergabung dengan bintang manja, mulai dari Drew Barrymore sampai Britney Spears, yang ketenaran mereka berdampak pada krisis pribadi.

Currie memiliki masa kecil kacau dengan ayah seorang alkoholik dan ibu yang sakit. Pada usia 15 tahun, sebagai si pirang seksi yang dewasa sebelum waktunya, dia bergabung dengan The Runaways dan jatuh di bawah pesona seorang produser rekaman yang mengendalikan, Kim Fowley, diperankan dalam oleh Michael Shannon.

Pada usia 18, dia kecanduan obat dan telah dimanfaatkan oleh sejumlah lelaki. Tetapi band ini cepat sukses, melalui hit seperti Cherry Bom, Queens Of Noise dan Born To Be Bad.

Popularitas The Runaways membuka jalan bagi band-band perempuan seperti The Bangles dan The Go-Go's (menampilkan Belinda Carlisle) dan bahkan artis solo, seperti Pink dan Courtney Love, mengadopsi pengaruh mereka. Band yang menurun setelah empat tahun, menjadikan kisah Cherie contoh bagus dari puncak dan risiko kehidupan rock 'n' roll.

Fanning dan Kristen Stewart, yang keduanya bermain dalam film Twilight, bereuni dalam The Runaways. Stewart berperan sebagai Joan Jett, gitaris dan pendiri band.

Ciuman ala lesbian antara keduanya mengejutkan penonton Amerika, tetapi Fanning menepisnya.

"Itu bukan masalah besar. Itu ciuman dengan sahabat saya, yang seorang perempuan. Kami tidak sulit melakukannya. Saat anda dekat dengan seseorang, ada kepercayaan, tidak ada rintangan. Saya tahu beberapa orang yang mengatakan saya terlalu muda untuk melakukan sesuatu yang intim di layar, tetapi saya sudah besar. Masalahnya, orang lekat dengan imej saya sebagai gadis cilik, tetapi mereka harus menyadari bahwa saya sudah dewasa sekarang."

Fanning bahkan belum lahir saat The Runaways dibentuk, tetapi Cherie Currie asli mengatakan persamaan diantara mereka luar biasa.

"Dia berusia 15 tahun saat syuting dimulai, usia yang sama dengan saya saat The Runaways masih aktif. Saya dengar di radio dia di casting sebagai saya dan saat saya bertemu dengannya, dia terlihat terlalu muda untuk meyakinkan. Tetapi, kemudian dia memakai korset putih dan wig dan itu luar biasa. Dia memiliki kepribadian saya dan benar-benar membuat saya diam," kata perempuan yang kini berusia 50 tahun itu.

Currie mengingat kembali pertemuan mereka dan mengatakan dia terkesan setelah mereka bernyanyi bersama.

"Dakota datang ke rumah saya sebelum syuting film dimulai dan kami memyanyikan lirik lagu ulang-ulang dan saya sangat terkessan karena dia menangkap sepenuhnya."

Meskipun begitu, Fanning, dengan rendah hati mengatakan bahwa dia bukan penyanyi.

"Seperti setiap gadis muda, dia mengatakan, 'Saya biasanya pergi ke kamar mandi dan menyanyi dengan memakai sikat rambut. Saya tidak pandai bernyanyi, tetapi saya melakukan pekerjaan yang adil dalam berpura-pura, jadi mungkin itu yang disukai Cherie," kata dia.

The Runaways dibentuk di Los Angeles, California, Amerika Serikat, saat Jett sudah menjadi gitaris, dan drummer Sandy West mengusulkan ide band yang semua anggotanya perempuan kepada produser Kim Fowley. Dengan Lita Ford pada lead gitar dan Jackie Fox di bas, Jett dan Fowley menulis lagu Cherry Bomb,.Cherie menyanyikannya dengan keras dan penuh tenaga dan menjadi vokalis utama band.

Fowley tergiur dengan ide lima gadis remaja membentuk band. Dia memasarkan mereka sebagai gadis muda yang menarik secara seksual dalam musik rock, memainkan seksualitas mereka dan mengenalkan vokalis utama Cherie sebagai "Brigitte Bardot-nya tempat parkir trailer."

Cherie mengaku, Fowley akan menundukkan mereka dengan siksaan mengerikan, melemparkan kaleng-kaleng selai kacang ke arah mereka untuk mempersiapkan mereka dari sambutan keras penonton.

"Dia memanggil kami 'anjing' dan 'anjing muntah'. Awalnya, itu jenaka, kemudian kami terganggu," kata Cherie.

Hari berikutnya dia mengatakan,"Tadi malam, saya tahu apa rasanya menjadi bintang rock. Pagi ini, saat saya bangun, saya tahu rasanya menjadi seorang perempuan jalang."

Taktik manajerial Fowley membuat The Runaways menuai sukses besar. Album debut mereka yang berjudul "The Runaways" dirilis tahun 1976 dan meskipun beberapa kritikus menyebut mereka "bimbo" (pelacur), tiket tur Amerika mereka terjual habis.

Band ini juga tur di Jepang dan Inggris, di mana mereka nongkrong bareng Sex Pistols dan bahkan ditangkap karena mencuri hair dryer dari kamar hotel mereka.

Dengan lima gadis yang jauh dari rumah, persahabatan dan permusuhan tak terhindarkan. Cherie dan Joan adalah paling dekat dan adegan film di mana mereka berciuman mengisyaratkan terjadinya sesuatu yang lebih dari itu.

"Ya, ciuman itu terjadi. Saat itu zamannya bisekssualitas dan percobaan. Joan sahabat saya dan kami saling mencintai secara mendalam.

Cherie meninggalkan The Runawayas setelah dua tahun, hancur dan semakin tergantung narkotika sedangkan band itu bubar tahun 1979.

"Kami melakukan konser besar dan menjual habis tiket pertunjukan dan Jepang memang hebat (The Runaways merupakan band terpopuler keempat di negara itu dibelakang ABBA, Kiss dan Led Zeppelin), tetapi pada akhir tur, setiap anggota band hanya mendapat 700 poundsterling. Kami bahkan tidak memiliki banyak uang untuk membeli makanan, saya anggap kami sudah ditipu."

Ketergantungan Cherie pada narkotika berlangsung selama beberapa dekade terakhir.

"Orang-orang bertanya kepada saya bila saya memiliki penyesalan, tetapi kami menunjukkan perempuan itu bisa memainkan rock 'n' roll. Semua pikiran negatif yang terjadi dalam hidup saya berubah menjadi positif, saya hanya senang mengatakan anda bisa bertahan terhadap apapun."

Sementara itu, Dakota Fanning, bertekad tetap berpijak di dunia nyata dan tidak berkeinginan untuk mengikuti jejak Cherie muda.

"Saya sudah berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat. Apa yang saya lakukan sekarang adalah apa yang ingin saya lakukan selama hidup saya, tetapi saya sadar semua bisa berakhir besok. Anda harus menjalani hidup anda dan menerima apa adanya."
(ENY/A038/ART)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010