Jakarta (ANTARA) - Aktivitas pengemudi Gojek masih berjalan normal di tengah adanya isu "off bid" atau mematikan aplikasi yang dilakukan para awak GoSend Sameday yang melayani pengantaran barang.
Dipantau melalui media sosial, sejumlah pengemudi pada Selasa (8/6) menyatakan masih melakukan aktivitas seperti biasa.
Salah satunya disampaikan mz ojol, melalui akun twitter-nya @ryan_nus, bahwa dirinya dan banyak mitra pengemudi Gojek lainnya termasuk pengemudi roda empat yang tergabung dalam GoCar, masih mencari order.
“Jangan khawatir, ini enggak semua driver, kalau mau ada yang solidaritas kami enggak halangi. Gue pribadi masih keliling Jakarta, nyari dan bawain orderan GoRide,” demikian tulisnya seraya mengunggah foto kondisi jalan Jakarta saat dia menunggu order.
Baca juga: GoRide & GoCar pilihan utama masyarakat yang bepergian saat pandemi
Baca juga: Gojek bakal luncurkan rangkaian fitur dan inisiatif baru di tahun 2021
Akun tersebut juga sempat membagikan tangkapan layar dari ponsel pengemudi GoCar bernama Niko yang juga masih keliling mencari order.
Dia juga memberikan konfirmasi jika mitra pengemudi Gojek yang khusus melayani pesan-antar makanan dari merchant GoFood juga masih bekerja seperti biasa.
Akun lainnya, @kejO_Online, juga sempat memberi konfirmasi bahwa seluruh layanan Gojek selain GoKilat tetap berjalan normal.
“Untuk GoRide/GoCar/GoFood/GoSend Instant masih tetap berjalan normal, jadi jangan khawatir untuk nggak dapat driver,” tulisnya.
Sementara itu, akun @GojekOnTwitt juga memberikan kepastian jika tidak semua mitra pengemudi Gojek melakukan mogok massal seperti yang ramai diberitakan di media online.
“Click Bait ini bisa menyebabkan customer yang ingin memesan @gojekindonesia jadi berfikir ulang dan beralih memesan yang lainnya, padahal kenyataannya hanya driver GoKilat yang demo minta kebijakan aturan bonus baru diperjelas," cuit dia.
Cuitan ini sempat menarik perhatian Gojek yang melalui akun twitter resminya, @gojekindonesia, mencoba memberikan klarifikasi.
“Hai, GoSend Sameday tidak mengubah skema pendapatan/tarif pokok per jarak tempuh, sebaliknya kebijakan ini justru memberi peluang agar banyak mitra dapat insentif. Nantikan beberapa inisiatif/program lainnya untuk mitra GoSend ya. Kami mohon maaf untuk ketidaknyamanannya,” cuit akun perusahaan tersebut.
Aksi mogok dengan cara "off bid" itu dikabarkan akan dilakukan oleh para mitra pengemudi Gojek yang beroperasi sebagai mitra khusus melayani order GoSend Same Day Delivery (SMD).
Rencana itu merupakan bentuk aksi protes para pengemudi terhadap perubahan skema pembayaran insentif pengantaran bagi para kurir yang dianggap kurang menguntungkan.
Seperti diketahui GoSend akan menerapkan skema baru insentif atau bonus kepada mitra driver yang melayani pengiriman di hari yang sama (GoSend Sameday) di wilayah Jabodetabek dan Bandung.
Adapun skema pendapatan pokok atau tarif per jarak tempuh tidak berubah sehingga penghasilan pokok pengemudi tetap terjaga.
Penyesuaian skema insentif tersebut dilakukan supaya lebih banyak mitra pengemudi bisa mendapatkan insentif.
Melalui penerapan skema baru pemberian insentif ini, bonus diberikan per satu kali pengantaran dibandingkan skema sebelumnya yaitu per lima pengantaran.
Selama ini mitra driver GoSend Sameday memperoleh penghasilan utama dari pendapatan pokok per jarak tempuh, kemudian baru ditambah insentif (bonus).
“Kebijakan penyesuaian dilakukan hanya terhadap skema insentif, sedangkan skema pendapatan atau tarif pokok per jarak tempuh bagi mitra driver tidak berubah. Langkah ini dilakukan untuk memberikan peluang yang lebih besar bagi lebih banyak mitra GoSend Sameday atau yang kerap disebut sebagai GoKilat, agar dapat memperoleh bonus harian," ujar Vice President Corporate Communication Gojek Audrey Petriny.
Baca juga: Insentif baru GoSend tak ubah tarif pokok, tapi perbesar peluang mitra
Baca juga: Gojek kerja sama dengan e-commerce untuk perkuat layanan logistik
Baca juga: Layanan logistik Gojek meningkat selama pandemi
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021