Jakarta (ANTARA News) - Pimpinan Pondok Pesantren Al Mukmin, Sukohardjo, Jawa Tengah Ustad Abu Bakar Ba`asyir dijenguk keluarganya di ruang tahanan Badan Reserse dan Kriminal Polri pada hari Idul Fitri .

Istri Ba`asyir, Aisyah datang bersama tiga anak, cucu, keponakan serta kerabat terdekatnya, Jumat.

"Saya bawa pakaian buat Bapak," kata Aisyah, yang didampingi anak bungsunya, Abdurochim, saat ditemui di Mabes Polri Jakarta, Jumat.

Keluarga Ba`asyir saat menjenguk ayahnya tidak membawa makanan untuk Amir Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) ini.

"Bapak sudah banyak yang bawakan makanan. Jadi, kami tidak lagi," kata Abdurochim. Ba`asyir melaksanakan shalat Idul Fitri di ruang tahanan Bareskrim Polri.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri, Brigjen Pol Iskandar Hasan mengatakan para tahanan pada hari Idul Fitri disediakan makanan yang lebih istimewa dari biasa diantaranya, ketupat dan opor ayam untuk sarapan sebelum shalat.

Ba`asyir ditangkap jajaran Polresta Banjar, tepat di depan markas Polresta Banjar, Jawa Barat Senin (9/8) sekitar pukul 08.15 WIB.

Selanjutnya dia dibawa dengan menggunakan mobil dengan nomor polisi L 3752 ED dengan dikawal mobil polisi dengan plat nomor 45-VII dan tiba di Mabes Polri Jakarta pukul 12.35 WIB.

Ba`asyir ditangkap karena diduga menerima laporan rutin terkait rencana peledakan bom di Indonesia.

Jaringan teroris itu merencanakan sasaran peledakan pada beberapa wilayah, seperti kantor kedutaan besar, hotel internasional berbintang di Jakarta, Mabes Polri dan Gedung Brimob di Polda Jawa Barat, termasuk menargetkan serangan bom terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Ba`asyir sebelum ditangkap sempat memberikan ceramah di Masjid Al Ikhwanul Qorim, Jalan Babakan Priangan V No 34 Bandung pada Jumat malam.
(ANT/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010