Kabul (ANTARA News) - Presiden Afghanistan Hamid Karzai, Jumat menyeru pemimpin Taliban Mullah Mohammad Omar menghentikan perang dan ikut dalam perundingan perdamaian yang bertujuan mengakhiri perang yang lama di Afghanistan.

"Kami mengharapkan Mullah Mohammad Omar Akhund ikut proses perdamaian, menghentikan pembunuhan saudara, menghentikan serangan bom dan ledakan, menghakhiri aksi yang menyebabkan timbulnya korban jiwa anak-anak, wanita dan pria Afghanistan,"katanya mengunakan gelar agama bagi Omar, seperti dilaporkan AFP.

Karzai mengemukakan hal itu di istana presiden pada acara tradisional seusai sholat Ied dihadapan para menteri dan pejabat pemerintah.

Karzai pekan lalu mengumumkan ia telah membentuk satu dewan untuk mengusahakan perdamaian dengan Taliban, yang melakukan pemberontakan di Afghanistan hampir sembilan tahun.

Pembentukan Dewan Perdamaian Tinggi itu adalah "satu langkah penting menuju perundingan perdamian," kata Karzai saat itu.

Tindakan itu adalah salah satu dari langkah-langkah penting yang dilakukan Karzai dalam usahanya untuk membuka dialog dengan para pemimpin Taliban yang bertujuan mempercepat diakhirinya perang itu.

Rencana Karzai untuk membentuk Dewan Perdamaian Tinggi itu disetujui Juni dalam "jirga perdamaian" (pertemuan perdamaian) di Kabul yang dihadiri para pemimpin masyarakat, suku, agama dan politik dari seluruh negara itu.

Dewan itu merupakan satu badan perundingan, yang beranggotakan sekitar 50 utusan dari satu bagian luas masyarakat Afghanistan, untuk membicarakan perdamaian dengan Taliban.

Para pejabat mengatakan badan itu termasuk Hizb-i-Islami, satu kelompok kecil gerilyawan tetapi kejam dipimpin mantan perdana menteri dan pemimpin mujahiddin Gulbuddin Hekmatyar.

Hizb-i-Islami yang dipimpin Hekmatyar kini beraliansi dengan Taliban, walaupun kedua pihak tetap saling mencurigai.

Kekuatan Hekmatyar melemah dalam tahun-tahun belakangan ini dan ia memimpin gaerilyawan jauh lebih sedikit ketimbang Taliban. Kendatipun demikian, kelompok itu aktif di seluruh bagian provinsi-provinsi Afghanistan utara dan timur

Taliban berulang-ulang menolak imbauan perdamaian, yang menganggap pemerintah Karzai sebagai boneka Amerika Serikat dan mengatakan mereka tidak akan melakukan perundingan perdamaian sampai seluruh pasukan asing meninggalkan negara itu.
(H-RN/C/H-AK)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010