Jakarta (ANTARA) - Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan teringat jasa dan ajaran mendiang Ketua MPR RI periode 2009-2013 Taufiq Kiemas, serta bersyukur pernah "digembleng" langsung oleh mendiang yang dikenal sebagai "perajut silaturahmi kebangsaan" tersebut.
“Sebuah kehilangan bukan hanya beliau sebagai seorang suami bagi Ibu Megawati, dan ayah bagi kami. Tetapi juga kami merasa kehilangan seorang guru, mentor, dan panutan politik dalam perjuangan serta pembimbing kami dalam kehidupan,” kata Puan dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Hal itu dikatakan Puan saat hadir dalam acara mengenang sewindu wafatnya Ketua MPR RI periode 2009-2013 Taufiq Kiemas, Selasa. Puan menyampaikan sambutan mewakili keluarga besar Taufiq Kiemas dan Megawati Soekarnoputri.
Baca juga: Puan Maharani temui warga Muslimat NU di Manado
Puan merasa sangat bersyukur bahwa sebagai seorang putri dan sekaligus kader almarhum Taufiq, telah banyak belajar dan berguru tentang berbagai hal termasuk dalam perjuangan di dunia politik semasa beliau hidup.
Ketua DPP PDI Perjuangan itu mengungkapkan, gemblengan Taufiq Kiemas dan Megawati Soekarnoputri yang membentuk karakter politiknya saat ini.
Gemblengan itu, kata Puan, sudah diperolehnya saat mendampingi Megawati berjuang di era Orde Baru, dan kemudian dirinya menjadi pengurus DPP PDI Perjuangan.
Selain itu menurut dia ketika dirinya terpilih menjadi anggota dan Ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPR RI, menjadi Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, dan kini menjadi perempuan pertama yang menjabat Ketua DPR RI.
"Kaderisasi dan penggemblengan yang saya alami dan rasakan sejak zaman ketika ikut Ibu saya ‘bergerilya’ saat dikuyo-kuyo zaman Orde Baru," katanya.
Puan mengatakan peringatan sewindu wafatnya Taufik Kiemas dilaksanakan sebagai pengingat untuk terus berjuang melanjutkan semangat dan cita-cita serta "api" perjuangan almarhum Taufiq Kiemas.
Baca juga: Ketua DPR: Forkopimda jaga ketenteraman dan pulihkan ekonomi warga
Ketua Panitia Peringatan Sewindu Wafatnya Taufiq Kiemas, Ahmad Basarah menjelaskan peringatan wafatnya Taufiq Kiemas selalu diselenggarakan setiap tahun oleh keluarga besar Megawati Soekarnoputri dan keluarga besar PDI Perjuangan.
"Peringatan wafatnya Pak Taufiq setiap tanggal 8 Juni dengan menggelar doa, yasinan dan tahlilan dimaksudkan selain untuk mendoakan almarhum, juga untuk mengenang dan menjadikan suritauladan kepemimpinan otentik beliau untuk bekal generasi muda saat ini," ujar Basarah yang juga menjabat Wakil Ketua MPR RI.
Pada acara itu, Ketua PBNU Said Aqil Siraj menyampaikan testimoninya, bahwa Taufiq Kiemas adalah seorang figur negarawan yang sangat nasionalis, religius, dan memegang teguh nilai-nilai kebinnekaan.
“Banyak hikmah yang saya ambil dari Pak Taufiq Kiemas, yang saya ambil pelajaran ketika mendampingi Bu Mega melewati masa-masa sulit, sabar dan tawakal," kata Said.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir juga menyampaikan testimoni, Taufiq Kiemas merupakan figur yang menjadi teladan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Haedar menilai Taufiq sebagai figur yang ramah, pergaulan lintas batas, peduli dan empati pada kaum muda.
"Bagi Muhammadiyah, beliau selalu bersama kami merajut hubungan personal dan kebangsaan," ujarnya.
Baca juga: Pengamat sebut PDI Perjuangan calonkan Puan Maharani Pilpres 2024
Acara mengenang sewindu wafatnya Taufik Kiemas dilaksanakan dari Masjid At Taufiq dan diawali salat maghrib berjamaah, serta diikuti secara virtual oleh Megawati Soekarnoputri dan keluarga besarnya, serta masyarakat luas.
Peringatan tersebut dilaksanakan dengan mengadakan santunan yatim piatu, pembacaan surat Yasin dan tahlil, serta doa yang dipandu KH Nuril Arifin dan Prof Hamka Haq dari Masjid At Taufiq, dan diikuti juga hadirin yang mengikuti secara daring. Ceramah agama haul Taufiq Kiemas disampaikan dai kondang dari Makasar, Ustadz Das’ad Latief.
Acara tersebut dihadiri Presiden ke-5 RI dan Ketua Umum PDI Perjuangaan Megawati Soekarnoputri, pimpinan lembaga tinggi negara, menteri Kabinet Indonesia Maju, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.
Selain itu juga dihadiri Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia Komjen Pol (Purn) Syafrudin, anggota DPR/MPR RI, kepala dan wakil kepala daerah, pengurus PDI Perjuangan, sayap dan badan partai, serta keluarga besar almarhum Taufiq Kiemas.
Baca juga: Puan: DPR pahami pemerintah batalkan keberangkatan ibadah haji
Baca juga: Puan Maharani minta tinggalkan menara gading pada pendidikan tinggi
Baca juga: Puan Maharani temui warga Muslimat NU di Manado
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021