Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap seluruh umat beragama di dunia bersatu untuk mencegah dan menggagalkan rencana pembakaran kitab suci Al Quran yang digagas seorang pendeta di Florida, Amerika Serikat.

Dalam konferensi pers di halaman tengah Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, Presiden, yang didampingi oleh tokoh lintas agama dan partai politik, menyatakan, rencana pembakaran Al Quran yang digagas oleh Pendeta Terry Jones dan 50 pengikutnya itu dapat mengancam keamanan dan perdamaian dunia.

"Saya sungguh berharap melalui mimbar ini dunia dan umat beragama apa pun mesti bersatu mencegah rencana yang tentu sangat tidak bermoral itu," ujarnya.

Presiden menilai pembakaran kita suci agama mana pun, merusak rumah-rumah ibadah agama mana pun, serta menggunakan kekerasan adalah langkah yang tidak beradab.

"Kali ini Al Quran yang dijadikan sasaran. Oleh karena itu dengan prinsip dan pemahaman seperti itu, mari kita cegah bersama," ujarnya.

Presiden mengimbau kepada pemerintah dan warga Amerika Serikat untuk benar-benar mencegah rencana yang dinilainya tidak sesuai dengan akal sehat itu.

Presiden pun telah mengirim surat kepada Presiden AS Barrack Obama dengan nada yang tajam dan terarah dan telah mendapatkan respon yang positif.

"Saya telah menulis surat kepada Presiden Obama, tajam, terarah, dan serius agar apa yang direncanakan oleh Pendeta Terry Jones dan pengikutnya di Florida itu benar-benar dapat dicegah dan digagalkan. Kalau tidak, akan membawa malapetaka bagi kehidupan umat manusia," tuturnya.

Meski surat Presiden Yudhoyono itu telah mendapatkan respon positif, Kepala Negara tetap meminta agar rencana pembakaran Al Quran itu tetap dicegah dan digagalkan.

Presiden pun telah berkomunikasi dengan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-Moon untuk meminta PBB dan jika perlu Dewan Keamanan PBB agar mengambil langkah-langkah proaktif.

"Pada tingkat PBB pun harus berusaha serius mencegah dan menggagalkan rencana yang sungguh tidak bisa diterima akal sehat," ujarnya.

Deklarasi Hak Asasi PBB, lanjut dia, jelas menegaskan bahwa kebebasan pun ada batasnya apabila melanggar kebebasan orang lain serta nilai-nilai moral yang umum.

PBB diharapkan oleh Presiden Yudhoyono untuk segera mengambil langkah-langkah diperlukan apabila Pendeta Terry Jones tetap menjalankan rencananya membakar Al Quran.

PBB, lanjut dia, harus sanggup memastikan dunia tidak terancam oleh konflik horizontal yang dapat timbul akibat tindakan tidak bertanggungjawab dari segelintir orang.

Kepada masyarakat Indonesia, Presiden Yudhoyono mengimbau agar segala unjuk rasa menentang aksi pembakaran Al Quran itu dilakukan dalam nuansa damai yang tidak memicu aksi kekerasan dan anarki, apalagi benturan sesama umat beragama.

"Kita sama-sama bersatu, sama-sama peduli, sama-sama terusik, dan sama-sama tidak menghendaki rencana pendeta Terry Jones itu menjadi kenyataan," demikian Presiden.
(D013/s018)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010