Tangerang (ANTARA News) - Hujan air mata mewarnai para warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Tangerang, Banten, karena mereka tidak dapat berkumpul dengan keluarga setelah selesai menjalankan salat Idul Fitri 2010.
"Kami terharu tidak bisa berkumpul dengan saudara di rumah saat Lebaran 2010," kata seorang narapidana, NN (32) yang ditemui di LP Wanita Tangerang, Jumat.
Menurut dia, air mata tak terasa berlinang saat mendengarkan kutbah dari kotib, apalagi menekankan tentang kehidupan dalam penjara bila penghuni tidak mampu menjalankan ibadah selama bulan puasa.
Narapidana itu ditemui usai salat Idul Fitri yang dilaksanakan di Aula LP Wanita jalan TMP Taruna Kota Tangerang.
Setelah selesai sholat, maka para warga binaan itu langsung berpelukan dan mayoritas dari mereka menangis apalagi ketika bersalaman dengan pembina mereka yang merupakan sipir penjara.
Narapidana lainnya, Ys (28) mengatakan merasa sedih setiap Lebaran tiba karena tidak ada keluarga yang datang mengunjungi tidak seperti warga binaan lainnya.
"Keluarga saya tidak mau datang melihat ke penjara karena merasa malu bahwa telah melakukan tindakan kriminal," kata ibu satu anak itu.
Sementara itu, Kepala LP Wanita Tangerang, Etti Nurbaiti mengatakan pihaknya sangat merasakan kesedihan yang dialami warga binaan sehingga mayoritas menangis saat Lebaran.
Saat ini LP Wanita Tangerang dihuni sebanyak 392 orang, empat diantaranya merupakan anak tahanan dan dua anak narapidana.Sebanyak 58 orang mendapat remisi dan empat diantaranya dinyatakan bebas.
(A047/A038)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010