Hal tersebut disampaikan Mahfud ketika menjadi Khatib pada Shalat Idul Fitri 1431 Hijriah di Masjid Agung Jawa Tengah di Semarang, Jumat.
"Saat ini, upaya untuk menjaga kedaulatan suatu negara bukan lagi mempergunakan senjata namun dengan menegakkan keadilan," katanya dalam salat Id yang diikuti Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo tersebut.
Masalah berbagai ketidakadilan yang terjadi, kata dia, telah menjadi keprihatinan seluruh masyarakat bahkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Bahkan, lanjut dia, Presiden telah membentuk Satuan Tugas Anti-mafia Hukum untuk mengatasi berbagai masalah yang berkaitan dengan ketidakadilan ini.
Ia menuturkan, jika keadilan tidak ditegakkan, maka dapat dipastikan suatu negara akan hancur.
Menurut dia, sejarah telah mencatat kehancuran berbagai negara yang disebabkan oleh ketidakadilan.
Oleh karena itu, lanjut dia, substansi untuk menegakkan keadilan merupakan hal utama yang harus dilakukan untuk menjaga keutuhan negara ini.
Ia menjelaskan, selain membangun kesejahteraan, menegakkan keadilan juga merupakan satu hal penting yang telah ditegaskan dalam Agama Islam.
Pada momentum Idul Fitri ini, ia juga menyampaikan tentang masih adanya kesempatan bagi umat manusia untuk kembali pada kesucian.
"Pintu untuk kembali ke kesucian masih cukup terbuka," katanya.
Ia mengibaratkan kembali pada kesucian ini seperti halnya seseorang yang akan pulang ke rumah.
"Seseorang yang akan pulang, harus tahu tujuannya serta memiliki bekal yang cukup untuk mencapainya," katanya.
(I021/R007)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010