Saat ditemui di sela takbir keliling di perkampungan setempat, Maxi mengaku baru pertama kali mengikuti kegiatan seperti ini.
Menurut dia, takbir keliling dengan berjalan kaki ini merupakan hal yang sangat menarik dan menjadi pengalaman baru karena dapat ikut mengikuti perayaan Idul Fitri bersama umat Muslim di Indonesia, khususnya di Kota Semarang.
"Saya sangat menyukai kebudayaan Indonesia yang beragam dan masyarakatnya yang ramah," kata dia dengan Bahasa Indonesia yang belum lancar.
Ia juga mengaku akan kembali lagi ke Indonesia setelah tugasnya sebagai relawan di bidang anak jalanan yang bekerja sama dengan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Jawa Tengah selesai dijalani.
Ratusan warga yang terdiri atas pria, wanita, dan anak-anak di dua kelurahan tersebut menggelar takbir keliling sambil melantunkan gema takbir dan selawatan secara bergantian menggunakan alat pengeras yang dibawa menggunakan gerobak dorong.
Warga terlihat membawa bunga mayang, obor, alat musik dari barang bekas seperti jerigen dan tempat cat serta gamelan untuk mengiringi takbir keliling yang berlangsung cukup meriah tersebut.
Sebagian warga yang mengenakan pakaian khas Timur Tengah juga terlihat memanggul replika Kakbah, masjid, dan binatang unta serta beberapa menggelar atraksi kesenian barongan.
Ketua panitia takbir keliling Kelurahan Mangunharjo dan Mangkang Wetan, Samsudin mengatakan bahwa kegiatan yang dilakukan ini dimulai dari halaman Masjid Al Hidayah di wilayah setempat dan hanya mengambil rute di sekitar perkampungan.
"Takbir keliling ini merupakan bentuk partisipasi dan kreatifitas warga dalam menyambut perayaan Idul Fitri," ujarnya.
Mengenai alasan melakukan takbir keliling dengan rute hanya di perkampungan dan tidak sampai ke jalan raya, ia mengatakan hal tersebut untuk mematuhi ketentuan dari kepolisian yang melarang masyarakat menggelar takbir keliling dengan alasan keamanan.
Sementara itu, sejumlah warga Kota Semarang juga terlihat melakukan takbir keliling di beberapa jalan protokol dengan menggunakan mobil bak terbuka dan sepeda motor, namun tidak sampai memacetkan arus lalu lintas pada malam takbiran ini. (WSN/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010