Islamabad (ANTARA News) - Seorang wartawan Inggris kelahiran Pakistan yang diculik oleh kelompok gerilyawan di daerah-daerah suku Pashtun Pakistan Maret lalu, dibebaskan, kata Kedutaan besar Inggris, Kamis.
Asad Qureshi diculik Maret lalu bersama dengan mantan para perwira intelijen Pakistan ketika mereka sedang mengunjungi daerah yang kacau yang berbatasan dengan Afghanistan ketika sedang bekerja untuk membuat dokumentasi tentang kelompok perlawanan itu untuk satu stasiun televisi Inggris.
"Ya, kami dapat mengkonfirmasikan Assad Qureshi telah dibebaskan," kata seorang juru bicara kedutaan besar Inggris.
Ia mengatakan Qureshi diberikan bantuan konsuler tetapi menolak merinci lebih jauh.
Sebelumnya satu kelompok gerilyawan yang tidak dikenal, Harimau Asia mengaku bertanggungjawab atas penculikan tiga orang itu , yang mereka tuduh sebagai mata-mata. Kelompok itu menuntut pembebasan para komandan Taliban yang ditahan di Pakistan untuk ditukarkan dengan mereka.
Satu mayat perwira Badan Antar Dinas Intelijen (ISI) Pakistan, Khalid Khawaja ditemukan April di wilayah Waziristan Utara, satu pangkalan penting para gerilyawan Taliban dan Al Qaida.
Satu catatan ditemukan di mayat Khawaja, yang menjadi aktivis hak asasi manusia dan kadang-kadang membantu tugas wartawan, menyatakan "mata-mata Amerika" akan menemui nasib yang sama.
Nasib mantan perwira ISI lainnya, pensiunan Brigjen Sultan Amir Tara, juga dikenal sebagai Kolonel Imam tidak diketahui.
Baik Imam maupun Khawaja punya hubungan dengan Taliban dan kelompok garis keras lainnya.
Imam bekerja dengan Bada Intelijen Pusat AS (CIA) dalam perang suci Afghanistan melawan pasukan Sovyet di Afghanistan tahun 1980-an.
Ia melatih banyak relawan bersama dengan para pemimpin mereka termasuk pemimpin Taliban Afghansiatan Mullah Mohammad Omar.
Ia juga menjadi konsul Pakistan di Herat, Afghanistan barat selama pemerintah Taliban dan meninggalkan negara itu tahun 2001 ketika Pakistan secara resmi melepaskan hubungan dengan Taliban dan bergabung dengan kampanye yang dipimpin AS terhadap kelompok garis keras.
(H-RN/H-AK)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010